Jumat 28 Feb 2020 08:26 WIB

Kandidat Presiden Demokrat Kritik Trump Lambat Atasi Corona

Lambatnya respons menghadapi virus corona dinilai bisa membawa krisis global.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
President Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: AP
President Amerika Serikat, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinilai cukup lamban menghadapi wabah virus corona jenis baru yang membawa krisis global semakin dalam. Hal itu dikatakan oleh sejumlah kandidat untuk Gedung Putih periode mendatang dari Partai Demokrat . 

Meski demikian, sejumlah pakar dan politisi dari Partai Demokrat lainnya mengatakan bahwa komentar para kandidat tersebut justru berisiko memperparah krisis kesehatan global. Terlebih, jika mereka bertindak terlalu jauh dalam mempolitisasi virus corona jenis baru yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini. 

Baca Juga

Sebelumnya, diketahui mantan wakil presiden AS Joe Biden, mantan Wali Kota New York Mike Bloomberg, Senator Elizabeth Warren dan Senator Minnesota Amy Klobuchar semua mengejar Trump dalam tanggapan terhadap wabah virus corona baru tersebut. Di antara mereka juga telah merilis kebijakan untujk mengatasi pandemi sendiri. Ada  dua kelemahan potensial yang dilihat dari Trump oleh para kandidat dari Partai Demokrat, pertama adalah pertanyaan tentang kompetensinya sebagai masalah presiden dan perawatan kesehatan. 

Seperti Jesse Ferguson, ahli strategi sekaligus mantan juru bicara kampanye Hillary Clinton yang mengatakan ancaman dari virus corona dan kekacauan administrasi ada di hadapan banyak orang saat ini. Kemudian Warren, Klobuchar dan Bloomberg, yang ketiganya telah merilis rencana kesehatan masyarakat secara rinci tentang bagaimana mereka mengatasi dan mencegah wabah serupa jika menjabat sebagai presiden.

"Tidak membicarakannya berarti Anda adalah pemilih yang bingung dan sangat khawatir tentang ancaman kesehatan masyarakat, serta sangat khawatir tentang ketidakmampuan administrasi Trump,” ujar Ferguson pada Kamis (28/2). 

Warren memperingatkan bahwa dampak ekonomi dari COVID-19 bisa lebih buruk. Ia dan Klobuchar juga mengecam keputusan Trump untuk menempatkan Wakil Presiden Mike Pence bertanggung jawab atas tanggapan terhadap virus corona, mencatat penanganan kontroversialnya terhadap wabah HIV di Indiana ketika dia menjadi gubernur.

Tetapi membunyikan alarm pada respons atas virus corona kepada Pemerintah AS juga memiliki risiko. Perwakilan Florida, Donna Shalala, yang menjabat sebagai sekretaris layanan kesehatan dan kemanusiaan di bawah kepemimpinan mantan presiden Bill Clinton pada 1990-an, memiliki peringatan keras bagi Demokrat.

“Jangan buka mulut sampai Anda tahu apa yang Anda bicarakan. Ini adalah politik. Mereka perlu mendengarkan para ilmuwan juga,” ujar Shalala.

Pada Rabu (24/2) lalu, Trump berusaha untuk meredam ketakutan publik atas virus corona. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, pria berusia 73 tahun itu mengatakan bahwa AS sangat siap menghadapi wabah dan memperkirakan bahwa kondisi darurat kesehatan global itu akan berakhir segera.

Meski demikian, kritik terhadap kandidat-kandidat dari Demokrat seperti Biden dan Bloomberg menyerah. Mereka membuat klaim yang salah bahwa Trump memotong dana untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). 

Padahal meski Trump mengusulkan pemotongan ke CDC dalam cetak biru anggarannya. Namun, hal itu ditolak oleh Kongres AS dan akhirnya anggaran yang ia tandatangani adalah termasuk peningkatan pendanaan.

Biden mengoreksi komentarnya tetapi melanjutkan untuk memperingatkan bahwa Trump tidak memiliki rencana untuk berurusan dengan melengkapi rumah sakit. Sementara itu, Bloomberg mengkritik Trump pada rapat umum di Houston pada Kamis (27/2), menuduhnya gagal untuk mempersiapkan dan melumpuhkan kemampuan kita untuk merespons wabah. 

Tetapi sistem kesehatan masyarakat memiliki buku pedoman yang harus diikuti untuk persiapan pandemi, terlepas dari siapa presidennya atau apakah instruksi spesifik datang dari Gedung Putih. Rencana-rencana itu dilakukan untuk mengantisipasi pandemi flu lain tetapi dirancang untuk bekerja untuk penyakit yang ditularkan melalui pernapasan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement