Selasa 17 Nov 2020 15:11 WIB

Desa Tabah Berada di Kawah Gunung Berapi Saudi

Penduduk Desa Tabah telah tinggal di kawah gunung berapi selama berabad-abad

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Penduduk Desa Tabah di kawah gunung berapi di Saudi
Foto: Arab News
Penduduk Desa Tabah di kawah gunung berapi di Saudi

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Penduduk Desa Tabah, sebelah timur Hail telah tinggal di kawah gunung berapi selama berabad-abad. Desa yang terletak di Pegunungan Salma, Arab Saudi bagian utara ini, menyajikan gambaran sempurna tentang kedamaian dan harmoni.

Selama tinggal di lokasi tersebut, penduduk desa melaporkan beberapa kali merasakan getaran dan melihat retakan tanah di sana-sini. Namun, kondisi ini tidak benar-benar diperhatikan mereka.

Dilansir di Arab News, Selasa (17/11), situasi mulai memburuk pada 1980-an, ketika proyek pembangunan dimulai di daerah tersebut dan sebuah perusahaan aspal mulai mengaspal jalan. Proses ini mengharuskan air bawah tanah desa diambil.

Perubahan tabel air menyebabkan serangkaian suara keras dan penurunan tanah, yang menghancurkan beberapa rumah. Saat itulah pemerintah memutuskan memindahkan penduduk desa ke tempat yang aman, serta memberi mereka kompensasi dengan menyediakan rumah di luar zona vulkanik.

Salah satu penduduk desa, Khalaf Naif Al-Hasher, mengatakan desa tua Tabah adalah bagian penting dan terkenal dari Arab Saudi utara. Penduduk desa itu dikenal karena kebaikan dan kasih sayang mereka.

"Saya ingat betul hari-hari ketika saya dan kerabat pindah dari Tabah setelah mulai mengalami fenomena geologi, seperti robekan, retakan, dan penurunan tanah. Meskipun kami merasakan getaran dan melihat sedikit retakan di sana-sini, tidak ada yang peduli, dan penduduk desa tidak merasa terganggu olehnya," kata pria berusia 70 tahun ini.

Dia mengatakan, pindah ke lokasi yang disebut sebagai "Tabah baru" dilakukan karena alasan yang sangat mendesak, setelah beberapa rumah yang saat itu berpenduduk 1.500 orang, rusak.

Al-Hasher mengatakan Pemerintah Saudi melakukan intervensi tepat waktu. Instansi dan pihak berwenang bertindak cepat dan memeriksa 250 rumah yang rusak. Pemerintah kemudian memutuskan memindahkan semua warga ke pemukiman lain yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Tabah lama dan di luar zona vulkanik.

Ahli geologi sekaligus ahli pariwisata gurun dan lingkungan, Mubarak Al-Salamah, mengatakan desa Tabah menjadi lokasi yang menarik bagi wisatawan dari dalam dan luar Kerajaan.

Saat itu, pemerintah mengirimkan tim dari Kementerian Dalam Negeri, Pertanian dan Air, Kementerian Perminyakan dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian Kota dan Desa.

"Saya termasuk anggota tim itu, yang membuat rekomendasi setelah memeriksa celah, retakan dan sambungan. Kondisi ini mendorong pemerintah memindahkan warga ke luar kawah dan memberi mereka rumah baru," ujarnya.

Penurunan tanah yang disertai retakan menyebabkan berkembangnya rekahan yang membentang di sepanjang kawah. Diameter rekahan di beberapa titik berukuran sekitar 2kilometer.

Dengan kondisi tersebut, gunung berapi yang awalnya berbentuk kerucut berubah menjadi bentuk corong. Karena sistem drainase yang dibatasi, air hujan dikumpulkan di dalam kawah dan membentuk reservoir air tanah.

"Tabah dan sekitarnya merupakan daerah aktivitas vulkanik. Desa Al-Na'i juga berada di puncak gunung berapi Hatimah, dan lingkungan desa Abdah terdapat kawah vulkanik yang sudah punah. Kawasan-kawasan ini harus diinvestasikan untuk dijadikan sebagai tempat wisata yang bermanfaat bagi seluruh wilayah, ”kata Al-Salamah.

Ia menambahkan, jika fasilitas wisata tersedia, contohnya pondok-pondok yang dibangun dari bahan baku yang tersedia di daerah itu seperti lumpur dan basal, kawasan itu akan menjadi salah satu tempat wisata terpenting di Hail.

Tak hanya itu, ia juga menyarankan pemerintah memperhatikan pentingnya wisata alam di sekitar Pegunungan Salma yang cocok untuk hiking, mendaki gunung, dan paralayang.

"Yang lebih indah adalah wisata Islam dan sejarah di kota Faid dan Darb Zubaida (Jalan Zubaida). Zubaida, istri dari Khalifah Harun Al-Rashid, telah diabadikan melalui kolam air yang menunjukkan kecerdikan orang Arab dalam memanen dan membuat air," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement