REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Saat Amerika Serikat (AS) mempersiapkan masa transisi dari satu presiden ke presiden lainnya, Uni Eropa (UE) juga mempersiapkan transisi untuk bagaimana blok tersebut bekerja sama dengan AS. Uni Eropa ingin membangkitkan kembali persekutuan transatlantik.
Pada Rabu (2/12) Euro News melaporkan rancangan rencana Komisi Eropa untuk merevitalisasi kerja sama yang goyah selama pemerintahan Donald Trump. Ada lima hal yang menjadi fokus kerja sama Uni Eropa dan AS. Kelimanya yakni upaya mengatasi virus corona, memperkuat pemulihan ekonomi, melawan perubahan iklim, berbagi dan menegakkan nilai-nilai multilateral, dan mempromosikan keamanan dan perdamaian.
Rencana itu menarik antusiasme atau harapan membaiknya hubungan Uni Eropa-AS. "Sejak sejak lama kami telah meminta dan berusaha mendekatkan hubungan dan dalam empat tahun terakhir masa-masa yang sulit dan sehingga hal ini perkembangan yang disambut baik,"kata CEO Kamar Dagang AS untuk Eropa Susan Danger.
Ia juga menekankan pentingnya hubungan transatlantik dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kemakmuran, pertumbuhan, dan memberikan keamanan bagi kedua belah pihak. Sementara perbedaan mengenai perdagangan dan dominasi perusahaan teknologi AS masih ada.
Uni Eropa juga tidak sepakat dalam perlindungan data pengguna dan pajak. Akan tetapi ada kemungkinan kerja sama dalam pendekatan terhadap China.
"Jelas pemerintahan Joe Biden akan lebih banyak memperhatikan sejumlah isu hak asasi manusia yang tidak diminati pemerintah Trump," kata Wakil Presiden German Marshall Fund, Ian Lesser.
Ia menjelaskan Eropa seharusnya tidak mengharapkan pendekatan yang lebih lembut dari pemerintahan Partai Demokrat. "Bisa dibayangkan akan tetap keras dan keras," katanya.
Dalam dokumen rencana perbaikan hubungan 11 halaman itu, Eropa tidak hanya ingin melangkah jauh, Uni Eropa juga bergerak ke kerja sama trans atlantik sudah terbentuk sebelumnya.
Pekan depan pemimpin-pemimpin Uni Eropa akan memutuskan apakah akan mendukung rencana tersebut atau tidak dalam rapat. Agenda itu diadakan sebelum pertemuan diplomasi Uni Eropa-AS yang dijadwalkan tahun depan.