Rabu 09 Dec 2020 20:42 WIB

ICMI Tuntut Bentuk Tim Independen Pencari Fakta Kasus FPI

ICMI tuntut pembentukan tim independenterhadap kasus meninggalnya 6 Anggota FPI

Pertemuan Nasional dan Milad ke-30 ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim), di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (7/12). Kegiatan yang bertajuk Tantangan Indonesia di Kancah Dunia Pasca Covid-19 ini dilakukan secara offline dengan peserta terbatas dengan protokol kesehatan ketat dan online lewat zoom meeting bersama pengurus Organisasi Wilayah (Orwil) dari dalam maupun luar negeri, Organisasi Daerah (Orda), Organisasi Satuan (Orsat) dan Badan Otonom (Batom) ICMI, serta undangan lainnya.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pertemuan Nasional dan Milad ke-30 ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim), di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (7/12). Kegiatan yang bertajuk Tantangan Indonesia di Kancah Dunia Pasca Covid-19 ini dilakukan secara offline dengan peserta terbatas dengan protokol kesehatan ketat dan online lewat zoom meeting bersama pengurus Organisasi Wilayah (Orwil) dari dalam maupun luar negeri, Organisasi Daerah (Orda), Organisasi Satuan (Orsat) dan Badan Otonom (Batom) ICMI, serta undangan lainnya.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sikap ormas Islam semakin kencang terhadap pembentukan tim independen pencari fakta atas kasus tertembaknya enam anggota FPI yang mengawal Habib Riziek dua hari yang lalu. ICMI kali ini menyatakan pembentukan tim independen tersebut sangat penting untuk menuntaskan tragedi itu.

Beginilah sikap ICMI dalam rilisnya yang diterima Republika.co,id, Rabu sore ini (9/12):

--------------

PERNYATAAN SIKAP IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (ICMI) TENTANG PENEMBAKAN ENAM ANGGOTA LASKAR FRONT PEMBELA ISLAM

Pada Senin, 7 Desember 2020, sekitar pukul 00.30, terjadi peristiwa penembakan yang menewaskan enam santri anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50. Untuk itu, atas nama keprihatinan, kemanusiaan dan persaudaraan, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:

  1. Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun.

    ICMI prihatin dan sangat menyesalkan kejadian yang memilukan ini, dan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas peristiwa penembakan yang menewaskan enam santri anggota laskar FPI.

  2. ICMI mendesak segera dibentuk Tim Independen Pencari Fakta yang melibatkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), lembaga-lembaga independen dan tokoh-tokoh kredibel penggiat kemanusiaan untuk menyelidiki dan mengusut secara tuntas, terbuka, transparan kasus ini.

  3. ICMI berpandangan: dalam membangun demokrasi, mengelola perbedaan pendapat, termasuk dalam penegakan hukum harus tetap mengedepankan kaidah-kaidah kemanusiaan, persaudaraan dan pertimbangan keutuhan bangsa dalam bingkai Pancasila. Tindakan kekerasan, apalagi berujung pada penghilangan nyawa, amat disesalkan dan akan menimbulkan luka bangsa yang berkepanjangan.

  4. ICMI menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dan fokus pada persoalan berat yang sedang mendera bangsa di tengah ancaman pandemi.

  5. ICMI mengajak seluruh golongan masyarakat untuk terus berdoa dan berbuat yang terbaik demi kepentingan rakyat, keutuhan bangsa dan negara.

    Jakarta, 9 Desember 2020

    Majelis Pengurus Pusat

    Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)

    Wakil Ketua Umum: Drs. Priyo Budi Santoso, MAP 

    Sekretaris Jenderal: Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah, IPM 

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement