Kamis 10 Dec 2020 16:20 WIB

Klaster Pesantren Dominasi Penambahan Kasus di Tasikmalaya

Belum seluruh penghuni pesantren menjalani tes usap.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus raharjo
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan rapid test kepada santri di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan rapid test kepada santri di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya bertambah signifikan dalam dua hari terakhir. Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat terdapat 171 kasus dalam dua hari terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih didominasi dari klaster pesantren. Selain itu, penambahan juga disumbang hasil penelusuran kontak erat pasien sebelumnya dan aparatur sipil negara (ASN), termasuk tenaga kesehatan (nakes), yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Penambahan masih dari klaster pesantren dan kontak erat lainnya, ada juga klaster perkantoran dan nakes," kata dia ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (10/12).

Khusus di klaster pesantren, Uus mengatakan, pihaknya telah melakukan uji usap (swab test) kepada lebih dari 600 orang di salah satu pesantren di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Hingga saat ini, total kasus di pesantren itu sudah melebihi 200 orang terkonfirmasi positif. Sementara, belum seluruh penghuni pesantren menjalani swab test.

Menurut dia, dinas kesehatan masih akan melakukan swab test kepada para penghuni pesantren itu, terutama kontak erat pasien sebelumnya. "Kita terus melakukan test lagi di sana," kata dia.

Uus menambahkan, beberapa orang yang terkonfirmasi positif di pesantren itu sudah ada yang dinyatakan sembuh. Bahkan, beberapa santri yang sudah dipastikan sehat diizinkan untuk pulang ke rumahnya.

Namun, proses kepulangan para santri harus dilakukan sesuai protokol kesehatan. Para santri yang kembali ke rumah juga harus menjalankan isolasi mandiri dan melaporkan dirinya ke puskesmas terdekat.

Sementara itu, kegiatan di pesantren tersebut masih terus berjalan. Meski saat ini telah memasuki masa libur di pesantren, tapi sebagian besar santri masih memilih bertahan.

Uus mengatakan, kegiatan di pesanten yang bersangkutan saat ini hanya sekadar mengaji atau shalat bersama di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kendati kegiatan berjalan, santri yang bisa beraktivitas hanya yang telah dipastikan sehat.

"Kita sudah petakan lokasi disana sesuai dengan yang positif, kontak erat, atau sehat. Para santri juga kita sematkan pita di bajunya masing-masing. Itu sebagai tanda mereka positif atau negatif," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Kamis pagi, total terdapat 1.252 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 453 orang telah dinyatakan sembuh, 766 orang masih menjalani isolasi, dan 33 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement