Ahad 24 Jan 2021 09:11 WIB

Mengapa WHO Akui Madinah Kota Tersehat Dunia? Ini Alasannya

Madinah ditetapkan WHO sebagai kkota tersehat di dunia kerana sejumlah faktor

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Madinah ditetapkan WHO sebagai kkota tersehat di dunia kerana sejumlah faktor. Suasana pelataran Masjid Nabawi di tengah suasana pandemi.
Foto: saudigazette
Madinah ditetapkan WHO sebagai kkota tersehat di dunia kerana sejumlah faktor. Suasana pelataran Masjid Nabawi di tengah suasana pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui Kota Madinah di Arab Saudi sebagai salah satu kota tersehat di dunia. Kota Madinah diyakini sebagai kota pertama dengan populasi lebih dari 2 juta penduduk, yang diakui di bawah program kota sehat milik WHO. Apa alasan WHO menjatuhkan pilihannya ke Madinah?

Akreditasi itu diperoleh setelah tim dari WHO melakukan kunjungan, dan menyebut kota tersebut memenuhi semua standar global yang diperlukan.   

Baca Juga

Sejumlah kriteria telah disiapkan sebelumnya, termasuk dengan tujuan memenuhi target yang ditetapkan oleh Proyek Strategi Wilayah Madinah dan peluncuran program "Kota Manusiawi".

"Kota yang sehat adalah kota yang terus-menerus menciptakan dan meningkatkan lingkungan fisik dan sosialnya, serta memperluas sumber daya komunitas, yang memungkinkan penduduknya saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan semua fungsi kehidupan dan berkembang secara maksimal," kata WHO, dilansir di Arab News, Ahad (24/1).   

Sebanyak 22 badan pemerintah, komunitas, amal dan relawan membantu mempersiapkan akreditasi WHO. Program terpadu yang dijalankan di kota ini untuk akreditasi WHO meliputi kemitraan strategis dengan Universitas Taibah. Kerja sama dilakukan guna mencatat persyaratan pemerintah pada sebuah platform elektronik untuk membantu tinjauan WHO.

WHO juga merekomendasikan agar universitas memberikan pelatihan kepada instansi kota nasional lainnya yang berminat mengikuti program kota sehat.

Sebuah komite yang diketuai Presiden Universitas Taibah, Dr Abdul Aziz Assarani, disebut mengawasi 100 anggota. Anggota ini mewakili 22 badan pemerintah, sipil, amal dan sukarelawan.

 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1797346/saudi-arabia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement