Senin 01 Feb 2021 10:42 WIB

Dukungan Terus Mengalir Agar Liga 1, 2, dan 3 Digelar Lagi

Untuk kompetisi harus dijalankan dengan sistem penuh kandang-tandang.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola Persija Jakarta Evan Dimas (tengah) bersama rekan merayakan gol ke gawang Bhayangkara FC pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Pertandingan Bhayangkara FC melawan Persija Jakarta berakhir imbang 2-2. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/foc.
Foto: ANTARAFOTO
Pesepak bola Persija Jakarta Evan Dimas (tengah) bersama rekan merayakan gol ke gawang Bhayangkara FC pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Pertandingan Bhayangkara FC melawan Persija Jakarta berakhir imbang 2-2. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Sepak Bola Nasional, Kesit Budi Handoyo menyatakan dukungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar Liga 1, 2, dan 3 digelar merupakan sesuatu yang sangat positif dan memang seharusnya seperti itu.

"Dukungan DPR terhadap PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) untuk menggelar liga sangat positif. Sejatinya memang demikian di saat liga sebelumnya mengalami beberapa kali kegagalan untuk digelar lagi akibat tidak mendapat izin kepolisian, bahkan berujung pada dibatalkannya pelaksnaan lanjutan Liga musim 2020," ujarnya ketika dihubungi republika.co.id, Senin (1/2).

Kesit menambahkan, DPR harusnya memang ikut mendorong agar pemerintah dalam hal ini kepolisian untuk secepatnya mengeluarkan izin kegiatan pertandingan olahraga. Tentunya bukan hanya sepak bola, tapi juga cabang olahraga lainnya.

"Pandemi memang masih terjadi. Namun yang terpenting adalah bagaimana penerapan Protokol Kesehatan dijalan seketat mungkin. Pertandigan juga harus digelar tanpa kehadiran penonton," kata dia.

"Masyarakat pecinta sepak bola, khususnya fans fanatik, juga harus patuh untuk tidak hadir ke stadion. Mereka cukup di rumah, menyaksikan lewat televisi atau streaming dari layar gadget masing-masing," ujar Kesit menambahkan.

Untuk sistem pertandingan, Kesit menyatakan tetap bisa dilakukan kompetisi penuh kandang dan tandang. "Soal sistem tetap saja seperti yang sudah-sudah. Kompetisi penuh dengan kandang dan tandang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement