Selasa 30 Mar 2021 18:43 WIB

Pemimpin Korsel Dicap Sebagai 'Burung Beo AS'

Kementerian Unifikasi Korsel “sangat menyesalkan” pernyataan Kim Yo Jong.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Yonhap/picture alliance
Yonhap/picture alliance

Korea Utara (Korut) mengecap Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in sebagai “burung beo yang dibesarkan oleh Amerika”, demikian disampaikan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media pemerintah pada Selasa (30/03).

Kim Yo Jong, saudara perempuan dari pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un mengatakan bahwa kritik Moon yang “tidak masuk akal dan kurang ajar” terhadap uji coba rudal Korut, hanya menggemakan sikap dari Amerika Serikat (AS).

Sebagai tanggapan, Kementerian Unifikasi Seoul menyatakan “sangat menyesalkan” pernyataan Jong, seraya mengatakan bahwa kedua negara harus mematuhi “aturan etiket minimum dalam keadaan apa pun.”

Apa yang dikatakan Moon terkait uji coba rudal Korut?

Sebelumnya, Korut telah menembakkan dua “peluru kendali taktis tipe baru” ke arah laut pada Kamis (25/03).

Merespons hal ini Moon mengatakan bahwa “tindakan-tindakan yang menimbulkan kesulitan dalam upaya mewujudkan dialog sangat tidak diinginkan,” demikian menurut kantor berita Yonhap.

Presiden Korsel itu juga menambahkan bahwa “orang-orang sangat khawatir” dengan peluncuran rudal oleh Korut.

Kritik dari Moon serupa dengan komentar Presiden AS Joe Biden, yang berjanji akan mengambil tindakan jika Korut terus meningkatkan ketegangan.

Resolusi Dewan Keamanan PBB sejatinya telah melarang uji coba rudal dan nuklir oleh Korut, karena dianggap menimbulkan ancaman bagi perdamaian internasional. Namun, Korut berpendapat bahwa mereka memiliki hak berdaulat untuk melakukan uji coba semacam itu untuk membantu melawan ancaman militer AS.

Siapakah Kim Yo Jong?

Kim Yo Jong, yang merupakan adik perempuan dari pemimpin tertinggi Korut pernah dianggap sebagai sosok yang akan menggantikan Kim Jong Un saat rumor kesehatannya yang memburuk beredar.

Jong sebelumnya pernah berkunjung ke Seoul pada awal 2018 dan menyampaikan undangan kakaknya kepada Presiden Moon untuk mengunjungi Pyongyang.

Tapi karena hubungan keduanya kembali tegang setelahnya, Jong berubah citranya dari pembawa pesan perdamaian menjadi tokoh anti-Seoul terkemuka.

gtp/vlz (AP, dpa)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement