Selasa 27 Apr 2021 23:10 WIB

Penumpang di Terminal Dhagsinarga Gunung Kidul Masih Landai

Jumlah armada antara keberangkatan dan kedatangan hampir sama.

Penumpang di Terminal Dhagsinarga Gunung Kidul Masih Landai (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Penumpang di Terminal Dhagsinarga Gunung Kidul Masih Landai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Satuan Pelayanan Terminal Dhaksinarga Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan jumlah pemudik yang datang lebih awal mengantisipasi larangan mudik Lebaran 2021 pada 6-17 Mei masih landai.

"Kondisi di Terminal Dhaksinarga masih landai, belum ada lonjakan penumpang yang turun dari perantauan. Selain itu, belum ada tanda-tanda peningkatan penumpang," kata Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Dhaksinarga Wonosari Sularjo di Gunung Kidul, Selasa (27/4).

Ia mengatakan berdasarkan dari pemantauan dan pendataan petugas, pada Senin (26/4) tercatat ada 61 kendaraan dan 82 penumpang di terminal kedatangan. Sebaliknya, untuk keberangkatan tercatat ada 226 penumpang dengan 61 kendaraan.

Sejak awal 2021 ini, jumlah penumpang Keberangkatan memang tercatat lebih tinggi ketimbang Kedatangan di Terminal Dhaksinarga. Sedangkan jumlah armada antara keberangkatan dan kedatangan hampir sama.

Ia mencontohkan selama April 2021, tercatat ada 9.031 penumpang di keberangkatan dan 2.063 penumpang di kedatangan. "Warga Gunung Kidul merantau ke berbagai wilayah, khususnya di Jakarta dan penyangga," katanya.

Sementara itu, Pemilik PO Maju Lancar Henry Ardyanta mengatakan tidak ada peningkatan penumpang yang menggunakan armadanya sejauh ini. Pihaknya pun masih mengoperasikan armada untuk perjalanan dari Gunung Kidul menuju Jakarta dan sebaliknya.

"Penumpang masih stabil, rencananya akan ada langkah yang diambil juga menjelang Lebaran nanti. Kami masih menunggu kebijakan pemerintah," katanya.

Ia mengakui sudah mendapat sosialisasi soal Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 13/2021 yang isinya tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. "Kami berharap ada kebijakan lain untuk persoalan ini," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement