Ahad 04 Jul 2021 15:51 WIB

5 Tuntunan Alquran untuk Muslim Kala Mendengar Gosip

Alquran memberikan pedoman untuk menghadapi gosip di tengah masyarakat

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran memberikan pedoman untuk menghadapi gosip di tengah masyarakat. Alquran (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Alquran memberikan pedoman untuk menghadapi gosip di tengah masyarakat. Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabar desas-desus yang belum diketahui kebenarannya kebanyakan memiliki bahaya besar dan dampak yang mendalam. Gosip juga dianggap sebagai salah satu senjata paling berbahaya yang menghancurkan masyarakat dan manusia. 

Ada banyak rumor yang menghancurkan hubungan, menyebabkan kejahatan, rusaknya persahabatan, negara, dan lainnya. Untuk itu seorang Muslim hendaknya lebih waspada apabila mendengar hal ini.  

Baca Juga

Dilansir dari laman Alukah pada Ahad (4/7), berikut liima tuntunan Alquran saat mendengar gosip:

1. Berbaik sangka dengan menganggap baik saudara Muslim 

 

 اِذۡ سَمِعۡتُمُوۡهُ ظَنَّ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتُ بِاَنۡفُسِهِمۡ خَيۡرًاۙ وَّقَالُوۡا هٰذَاۤ اِفۡكٌ مُّبِيۡنٌ‏

"Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, 'Ini adalah (suatu berita) bohong yang nyata.'" (QS An Nur 12)  

2. Mencari bukti terlebih dahulu  

لَوۡلَا جَآءُوۡ عَلَيۡهِ بِاَرۡبَعَةِ شُهَدَآءَ‌ ۚ فَاِذۡ لَمۡ يَاۡتُوۡا بِالشُّهَدَآءِ فَاُولٰٓٮِٕكَ عِنۡدَ اللّٰهِ هُمُ الۡـكٰذِبُوۡنَ‏

"Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak datang membawa empat saksi? Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi, maka mereka itu dalam pandangan Allah adalah orang-orang yang berdusta." (QS An Nur  13) 

3. Muslim tidak membicarakan gosip

وَ لَوۡلَاۤ اِذۡ سَمِعۡتُمُوۡهُ قُلۡتُمۡ مَّا يَكُوۡنُ لَـنَاۤ اَنۡ نَّـتَكَلَّمَ بِهٰذَ ا ‌ۖ سُبۡحٰنَكَ هٰذَا بُهۡتَانٌ عَظِيۡمٌ

"Dan mengapa kamu tidak berkata ketika mendengarnya, 'Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar.'" (QS An Nur 16) 

4. Menyerahkan kepada ulil amri

وَاِذَا جَآءَهُمۡ اَمۡرٌ مِّنَ الۡاَمۡنِ اَوِ الۡخَـوۡفِ اَذَاعُوۡا بِهٖ‌ ۚ وَلَوۡ رَدُّوۡهُ اِلَى الرَّسُوۡلِ وَاِلٰٓى اُولِى الۡاَمۡرِ مِنۡهُمۡ لَعَلِمَهُ الَّذِيۡنَ يَسۡتَنۡۢبِطُوۡنَهٗ مِنۡهُمۡ‌ؕ وَلَوۡلَا فَضۡلُ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهٗ لَاتَّبَعۡتُمُ الشَّيۡطٰنَ اِلَّا قَلِيۡلًا

“Dan apabila sampai kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka (langsung) menyiarkannya. (Padahal) apabila mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu).” (QS An Nisa 83) 

5. Waspada terhadap orang-orang munafik 

لَوْ خَرَجُوْا فِيْكُمْ مَّا زَادُوْكُمْ اِلَّا خَبَالًا وَّلَاَوْضَعُوْا خِلٰلَكُمْ يَبْغُوْنَكُمُ الْفِتْنَةَۚ وَفِيْكُمْ سَمّٰعُوْنَ لَهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ

"Jika (mereka berangkat bersamamu), niscaya mereka tidak akan menambah (kekuatan)mu, malah hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan (di barisanmu); sedang di antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan (perkataan) mereka. Allah mengetahui orang-orang yang zalim." (QS At Taubah 47).

 

 

Sumber: alukah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement