Jumat 06 Aug 2021 15:56 WIB

Program Vaksinasi Massal di Karawang Terkendala Server Down

Selama lima hari, sentra vaksinasi di Karawangan hanya bisa melayani 2.000 orang.

Suasana vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (24/7/2021). Vaksinasi massal yang digelar BPBD Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Karawang tersebut menyiapkan sedikitnya dua ribu dosis per hari dengan total persediaan 56 ribu dosis vaksin COVID-19 untuk masyarakat guna mencegah lonjakan kasus COVID-19.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Suasana vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (24/7/2021). Vaksinasi massal yang digelar BPBD Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Karawang tersebut menyiapkan sedikitnya dua ribu dosis per hari dengan total persediaan 56 ribu dosis vaksin COVID-19 untuk masyarakat guna mencegah lonjakan kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Program vaksinasi massal yang digulirkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat di Stadion Singaperbangsa Kabupaten Karawang terkendala keterbatasan dosis vaksin dan server down.

Panitia Penyelenggara Sentra Vaksinasi BPBD Jabar Fauzan Kemal Akbar mengatakan stok vaksin dari Pemprov Jabar saat ini sedang terbatas. "Mulai hari ini sampai lima hari ke depan, kami hanya bisa melayani 2.000 orang. Nah stok yang ada ini harus dihabiskan dalam waktu lima hari itu. Tidak boleh lebih cepat, karena nanti akan berpengaruh pada pasokan vaksinnya," kata dia.

Ia mengatakan, selama beberapa hari terakhir hingga saat ini masyarakat yang datang untuk divaksin melampaui jumlah target harian. "Jadi dengan sangat menyesal, kami harus meminta sebagian masyarakat (peserta vaksin) untuk pulang dan datang kembali besok, tanpa harus mengantre sebagai kompensasi hari ini," katanya.

Menurut dia, selain soal kuota vaksin, kendala lain yang dihadapi penyelenggara ialah server down. Itu mengakibatkan keterlambatan input data peserta vaksin.

"Semua pelayanan vaksinasi pelaporannya dilakukan menggunakan sistem PCare (Primary Care), semua data-data pada saat melakukan vaksinasi diantaranya hasil skrining dan lain-lain dimasukkan ke dalam sistem PCare tersebut. Ini kendala teknis dari pusat servernya," kata dia.

Ia mengatakan, ketika terjadi server down dan data peserta vaksin belum bisa diinput, itu berdampak terhadap penerbitan kartu vaksin. Sehingga peserta vaksin tidak dapat secara langsung mendapatkan kartu vaksin sebagai bukti bahwa mereka telah melakukan vaksin dosis pertama.

"Kami berupaya mengatasi masalah tersebut. Kami telah berkonsultasi pihak kepolisian dan Pemkab Karawang sampai akhirnya menerbitkan kartu vaksin versi lokal sementara sampai kartu vaksin dapat diterbitkan," katanya.

Kartu vaksin versi lokal dimaksudkan sebagai alat bukti selama kartu vaksin versi nasional belum bisa diterbitkan karena gangguan server. Pada saat server stabil kembali dan data telah diinput, kemudian kartu vaksin dapat diterbitkan barulah, kartu vaksin versi lokal itu ditarik dan ditukar dengan kartu vaksin nasional yang berlaku.

Sementara itu, Sentra Vaksinasi Karawang menargetkan penyuntikan vaksin kepada 56 ribu orang dalam program vaksinasi massal yang digelar di Stadion Singaperbangsa Karawang.

Program vaksinasi ini digelar pada 24 Juli hingga 20 Agustus 2021 untuk dosis pertama. Kemudian untuk dosis kedua dilaksanakan pada 21 Agustus hingga 17 September 2021.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement