Kamis 30 Sep 2021 14:39 WIB

Muslim Nigeria Cari Keadilan Lawan Penindasan

Muslim Syiah di Nigeria sedang berjuang melawan penindasan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Muslim Nigeria.
Foto: google.com
Muslim Nigeria.

IHRAM.CO.ID, ABUJA -- Pemimpin Gerakan Islam Nigeria (IMN), Sheikh Ibrahim Zakzaky, mengatakan Muslim Syiah sedang berjuang melawan penindasan. Dalam sebuah wawancara, ia juga mengatakan perayaan Arbaeen akan terus berlanjut di negara Afrika.

"Rakyat Nigeria akan memilih pemerintah Islam jika mereka memiliki hak untuk memilih," kata dia dikutip di AhlulBayt News Agency (ABNA), Kamis (30/9).

Ulama senior Syiah Nigeria, Sheikh Zakzaky, membahas situasi Muslim Syiah di Nigeria dan perjuangan mereka melawan penindasan dan tirani dalam wawancara kepada Press TV, yang berbasis di Teheran.

Pada serangan terbaru terhadap pelayat di Abuja saat perayaan Arbaeen tersebut, puluhan orang disebut terluka bahkan meninggal dunia. Pasukan keamanan Nigeria membawa beberapa korban, sehingga dia tidak dapat memberikan jumlah pasti korban akibat bentrokan tersebut.

"Belum jelas berapa banyak orang yang terbunuh dalam prosesi Arbaeen kemarin dan lusa di Abuja. Namun dipatikan puluhan orang terluka," kata Sheikh.

Pada serangan sebelumnya terhadap Muslim Syiah di Nigeria, sekretaris jenderal IMN ini mengatakan pengadilan memberi mereka hak untuk menuntut ganti rugi, tetapi sejauh ini mereka belum diberi kompensasi.

Dia pun menekankan hak untuk mengadakan prosesi berkabung Arbaeen. Gerakan Islam mereka di Nigeria disebut benar-benar damai sesuai dengan ajaran Imam Hussein.

“Kemenangan darah atas senjata. Muslim Syiah di Nigeria sedang memerangi sebuah ideologi," lanjutnya.

Sheikh Zakzaky lantas menyebut senjata yang mereka miliki adalah meningkatkan moral masyarakat, karena ia meyakini Islam akan keluar sebagai pemenang.

Selanjutnya, dia mengecam penindasan terhadap rakyat Nigeria dan mengatakan Muslim Syiah di Nigeria meminta keadilan. Sheikh Zakzaki pun memuji perjuangan legenda pemimpin Afrika Nelson Mandela, dengan mengatakan Imam Hussein mempengaruhi perjuangannya. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement