Ahad 10 Oct 2021 21:41 WIB

Mojang Jajaka Jabar Harus Jadi Agent of Change

Ajang tersebut, diikuti sebanyak 24 kota dan kabupaten di Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mojang Jajaka Jabar Harus Jadi Agent of Change (ilustrasi).
Foto: Abdan Syakura
Mojang Jajaka Jabar Harus Jadi Agent of Change (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat, Dedi Taufik berharap Mojang dan Jajaka dapat menjadi agent of change dalam menularkan semangat positif pariwisata dan kebudayan di Jabar.

"Kami berharap mereka menjadi agent of change dalam menularkan semangat positif akan pariwisata dan kebudayan Jabar di daerah asalnya masing-masing," ujar Dedi pada Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka 2021 di Hotel Grand Preanger, akhir pekan ini.

Ajang tersebut, diikuti sebanyak 24 kota dan kabupaten di Jawa Barat berpartisipasi, dengan mengirimkan mojang dan jajaka dari daerahnya masing-masing. Para mojang dan jajaka ini merupakan pemuda dan pemudi yang memiliki beragam prestasi. 

 

Menurut Dedi, akan ada 10 finalis dari puluhan kota/kabupaten di Jabar tersebut. Sebelumnya, para peserta telah mendapat pelatihan terkait kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Barat. 

"Kita melihat bahwa pasar sekarang adalah milenial, maka melalui pasanggiri bisa muncul kolaborasi dan melahirkan inovasi. Karena kekuatan SDM dari pasanggiri ini, yang masagi, attitude yang baik serta paham budaya dan pariwisata, termasuk nilai-nilai kearifan lokal yang junjung tinggi masyarakat," paparnya. 

Terkait adanya kota/kabupaten yang tidak mengirimkan mojang dan jajakanya, menurut Dedi, hal tersebut karena terkendala pandemi Covid-19. Karena seleksi mojang dan jajaka sendiri, membutuhkan waktu yang tidak sedikit. 

"Tapi tidak mengurangi arti dari pasangiri ini, yakni menciptakan generasi muda yang multi talenta yang dikemas dalam mojang jajaka ini," katanya. 

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai, semua finalis adalah perwakilan dari daerah adalah pemenang. Mereka harus membuktikan layak sebagai idola baru bagi para anak muda lain di Jawa Barat. 

“Anda semua adalah pemuda Jabar yang terpilih. Masyarakat akan bercermin terhadap perilaku tindakan. Tunjukan bahwa memiliki ketakwaan, akhlak yang baik, cerdas secara intelektual, harus rancage, kalau kerja harus keras cerdas dan ikhlas, harus waringkas badannya sehat,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil pun berpesan sekaligus menitipkan para mojang jajaka kepada Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik untuk dilibatkan secara maksimal dalam mempromosikan kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Barat. 

“Jadikan Jabar paling cepat pulih perekonomiannya. Alhamdulillah Moka bisa diselenggarakan lagi setelah satu tahun vakum di tahun 2020. Menandakan normalitas sedang kita proses kembali,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa kegiatan tersebut, rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk kolaborasi dengan pemerintah kota dan kabupaten. 

"Tujuannya tiada lain untuk mendorong lahirnya generasi unggul, prestasi, tahu budaya, tahu adat istiadat masyarakat Jawa Barat," katanya. 

Uu berharap para mojang dan jajaka tersebut, dapat menjadi duta pariwisata untuk wilayah Jawa Barat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement