Ahad 24 Oct 2021 18:59 WIB

Pelita Air Siap Mengudara Lagi

Pelita Air sedang mengurus sejumlah izin terbang untuk mendapatkan slot penerbangan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Pesawat Pelita Air
Foto: wikipedia
Pesawat Pelita Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang penerbangan, PT Pelita Air Services siap untuk masuk ke penerbangan komersial berjadwal. Saat ini manajemen Pelita Air sedang mengurus kelengkapan syarat untuk bisa kembali mengudara membawa penumpang baik domestik maupun internasional seperti maskapai lainnya.

Direktur Utama Pelita Air, Albert Burhan menjelaskan Pelita Air memang bukan hari ini saja masuk dalam penerbangan komersil berjadwal. Dulu, tahun 2000 Pelita Air sempat ikut meramaikan jadwal penerbangan domestik. Namun, karena kurang berhasil sejak 2005, perusahaan fokus pada penerbangan logistik, charity maupun charter.

"Pelita memang berniat akan masuk penerbangan komersil berjadwal. Dulu memang kurang berhasil karena banyak faktor," ujar Albert kepada Republika.co.id, Ahad (24/10).

Albert melihat saat ini peluang Pelita Air masuk dalam penerbangan komersial berjadwal sangat besar. Hal ini dilihat dari banyak maskapai domestik yang mengalami kesulitan keuangan pascaditerpa pandemi.

"Sekarang Pelita melihat ada peluang di sektor ini saat banyak airline domestik saat ini mengalami kesulitan keuangan karena pandemi," ujar Albert.

Meski tak merinci, perusahaan juga mempersiapkan berbagai strategi untuk bisa ikut bersaing dengan maskapai domestik lainnya yang sudah lebih dulu ada. "Kami mohon doanya agar kami bisa bersaing dengan airline yang sudah lebih dulu masuk dan memang sudah besar," ujar Albert.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto membenarkan saat ini Pelita Air sedang mengurus sejumlah izin terbang untuk bisa mendapatkan slot penerbangan berjadwal. "Pelita Air sebenarnya sudah memegang Setifikat Standart Angud Niaga Berjadwal (SS AUNB). Namun untuk bisa terbang lagi membawa penumpang seperti maskapai lain perlu ada izin AOC. Saat ini masih dalam proses untuk AOC tersebut," kata Novie kepada Republika.

Pelita Air sebenarnya merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero). Pelita Air Service berdiri pada tahun 1970 atau saat Indonesia mengalami booming minyak di era Orde Baru.

Selain melayani penerbangan para pejabat dan pegawai Pertamina, Pelita Air melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka penerbangan charter untuk transmigrasi, pemadam kebakaran, pengungsi, pelang merah, kargo, pengamatan tumpahan minyak, hingga foto udara.

Pelita Air juga sempat menjajal bisnis penerbangan berjadwal sejak tahun 2000. Namun kemudian bisnis penerbangan reguler ini ditutup pada 2005 dengan alasan perusahaan ingin fokus pada penerbangan charter. Pelita Air mengoperasikan beberapa armada antara lain pesawat rotary wing dan fixed wing untuk melewati seluruh medan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement