Ahad 05 Dec 2021 17:54 WIB

AS Khawatirkan Kegiatan Militer Rusia di Perbatasan Ukraina

AS menilai peningkatan jumlah pasukan Rusia di perbatasan Ukrania pertanda invasi.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Pasukan terjun payung Angkatan Darat Rusia berbaris selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, pada 7 Mei 2021. Pejabat Ukraina dan Barat khawatir bahwa penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina dapat menandakan rencana Moskow untuk menyerang bekas Sovietnya tetangga.
Foto:

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, dalam panggilan dengan Biden, Putin akan mengungkapkan penentangan Rusia untuk mengakui Ukraina dalam aliansi militer NATO.  Pekan lalu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan, Rusia tidak memiliki hak untuk menentang rencana ekspansi aliansi tersebut.

Hubungan AS-Rusia telah memburuk selama bertahun-tahun, terutama setelah Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014, dan intervensi Rusia di Suriah pada 2015. Kemudian, intelijen AS menuding campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden pada 2016 yang dimenangkan oleh mantan Presiden Donald Trump. Hubungan antara kedua negara tersebut menjadi lebih tidak stabil dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, pemerintahan Biden telah meminta Moskow untuk menindak serangan ransomware dan kejahatan dunia maya yang berasal dari tanah Rusia. Pada November, AS mendakwa seorang warga negara Ukraina dan seorang warga Rusia dalam salah satu serangan ransomware terburuk yang menargetkan Amerika. Rusia membantah melakukan serangan tersebut. 

Putin dan Biden sebelumnya telah melakukan pertemuan tatap muka pertama pada Juni lalu, di Jenewa. Dalam pertemuan tersebut, Biden memperingatkan bahwa jika Rusia melewati garis merah tertentu, termasuk menargetkan serangan terhadap infrastruktur utama Amerika, maka pemerintahannya akan memberikan konsekuensi yang menghancurkan.

Kemudian, Biden dan Putin berbicara melalui telepon pada 9 Juli. Ketika itu, Biden menekan Putin untuk mengendalikan geng peretas kriminal yang berbasis di Rusia, yang meluncurkan serangan ransomware terhadap Amerika Serikat.  Biden mengatakan AS akan mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk melindungi infrastruktur penting dari serangan semacam itu.

 

Pemerintahan Biden telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan menyerukan tuduhan atas campur tangan Kremlin dalam pemilihan AS. Termasuk aktivitas dunia maya yang menargetkan perusahaan-perusahaan Amerika, dan perlakuan terhadap tokoh oposisi Alexei Navalny, yang diracuni tahun lalu dan kemudian dipenjara. Rizky Jaramaya/AP/Reuters

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement