Ahad 12 Dec 2021 12:54 WIB

Kepri Lepas Ekspor Sirip Pari ke Hong Kong

Ke depan, Kepri ingin mengekspor langsung komoditi ke negara tujuan.

Ikan kering (ilustrasi). Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengekspor produk perikanan sirip Pari Lontar dan Pari Kupu-kupu ke Hong Kong.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Ikan kering (ilustrasi). Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengekspor produk perikanan sirip Pari Lontar dan Pari Kupu-kupu ke Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengekspor produk perikanan sirip Pari Lontar dan Pari Kupu-kupu sebanyak 1.272 kilogram atau setara Rp 822 juta ke Hong Kong, melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Sabtu (11/12).

Ekspor produk tersebut dilakukan oleh Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Tanjungpinang. Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengapresiasi BKIPM, PT Angkasa Pura II, PT Garuda Indonesia, dan Bea Cukai, yang telah berkolaborasi sehingga kegiatan ekspor ini dapat dilaksanakan lebih baik.

Baca Juga

Pihak-pihak terkait, kata Ansar, telah membantu, membina, menjaga mutu, kualitas komoditas ekspor dari Kepri. Ia juga mengajak semua pemangku kepentingan berkomitmen terus memperbaiki dan meningkatkan ekonomi masyarakat serta pelayanan bagi masyarakat.

"Mudah-mudahan kebersamaan ini ke depan bisa mensejahterakan masyarakat," ujarnya.

Ansar meminta Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Kepri mempelajari komoditasbiota laut agar bisa diberdayakan untuk kegiatan ekspor. Kemudian, menginventarisir komoditas yang dihasilkan Kepri yang selama ini ekspornya melalui jalur-jalur perantara.

"Ke depan kita fasilitasi bersama-sama agar semua komoditi-komoditi ekspor yang ada di Kepri ini bisa langsung diekspor, tanpa melalui perantara seperti lewat Singapura dan Surabaya. Apalagi pajaknya masuk ke daerah lain," ucap Ansar.

Sementara Kepala BKIPM Tanjungpinang Felix Tumban Tobing mengatakan, BKIPM selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana lembaga sertifikasi ikan dan pengelolaan perikanan maupun dalam hal lembaga inspeksi laboratorium penguji. Untuk Unit Pengelolaan Ikan (UPI), katanya, semua sudah bersertifikat HACCP, terkecuali Batam.

Menurut Felix, ada 38 UPI mulai dari Bintan, Tanjungpinang, Natuna, Karimun dan Lingga juga ekspor ke China, Singapura, Malaysia, Vietnam, Australia, dan Hong Kong.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement