Jumat 24 Dec 2021 14:36 WIB

Saudi Setuju untuk Keluarkan Visa Diplomat Iran

Saudi telah setuju memberikan tiga visa bagi diplomat Iran

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Bendera Iran.  Pemerintah Iran berencana untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo secepat mungkin.
Foto: EPA
Bendera Iran. Pemerintah Iran berencana untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo secepat mungkin.

IHRAM.CO.ID, TEHERAN — Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Arab Saudi telah setuju memberikan tiga visa bagi diplomat negara itu. Ia mengisyaratkan bahwa sejumlah kemajuan telah tercapai dalam pembicaraan yang bertujuan memperbaiki hubungan antara dua negara Timur Tengah itu.

Menurut laporan, tiga diplomat Iran akan menjadi perwakilan dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Arab Saudi telah memutus hubungan dengan Iran pada 2016, setelah kedutaan besar negara itu yang berada di Teheran digeledah dan dibakar sebagai tanggapan atas eksekusi seorang ulama Syiah.

Baca Juga

Dilansir Middle East Eye, ketegangan antara Iran dan Arab Saudi secara keseluruhan mempengaruhi Timur Tengah. Konflik juga menyebar antara Irak, Suriah, Lebanon, dan Sekitarnya.

Pengaruh Arab Saudi di Lebanon perlahan-lahan terkikis ketika Hizbullah yang didukung Iran telah memperdalam kendali atas pemerintah, yang terkait dengan keruntuhan ekonomi negara Mediterania itu. Kedua negara itu juga terkunci dalam konflik proksi di Yaman, di mana Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menembakkan ratusan rudal dan pesawat tak berawak ke arah Arab Saudi.

Hal tersebut mendorong Arab Saudi untuk menanggapi dengan serangan udara besar-besaran di Yaman, yang menurut kelompok hak asasi manusia juga menargetkan infrastruktur sipil. Irak telah memfasilitasi pembicaraan antara Arab Saudi dan Iran sejak April dalam upaya untuk mengurangi ketegangan.

Pembicaraan itu terjadi di tengah aktivitas diplomatik yang didorong oleh kekhawatiran atas prioritas regional Amerika Serikat (AS) dan upaya yang terhenti untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015. Amir-Abdollahian mengatakan bahwa diskusi dengan Riyadh telah berjalan dengan baik dan izin perjalanan untuk para diplomat telah dikeluarkan minggu lalu.

Lebih lanjut, Amir-Abdollahian menambahkan bahwa putaran baru pertemuan diharapkan segera dimulai. Dengan demikian, pembicaraan  untuk langkah selanjutnya dapat dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement