Kamis 16 Jun 2022 17:52 WIB

Pengepungan Israel Penyebab Kesehatan Masyarakat Gaza Makin Terpuruk

Banyak obat-obatan penting sangat kurang di Gaza.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
 Warga Palestina menerima perawatan di Rumah Sakit Shifa dari luka mereka akibat serangan udara Israel yang menghancurkan lantai atas sebuah bangunan komersial dan menyebabkan kerusakan pada Kementerian Kesehatan dan klinik perawatan kesehatan terdekat, di Kota Gaza, Senin, 17 Mei 2021. Pengepungan Israel Penyebab Kesehatan Masyarakat Gaza Makin Terpuruk
Foto: AP/Khalil Hamra
Warga Palestina menerima perawatan di Rumah Sakit Shifa dari luka mereka akibat serangan udara Israel yang menghancurkan lantai atas sebuah bangunan komersial dan menyebabkan kerusakan pada Kementerian Kesehatan dan klinik perawatan kesehatan terdekat, di Kota Gaza, Senin, 17 Mei 2021. Pengepungan Israel Penyebab Kesehatan Masyarakat Gaza Makin Terpuruk

REPUBLIKA.CO.ID, YARUSALEM -- Pengepungan Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan bencana kesehatan dan kemanusiaan. Hal ini diungkapkan dua LSM pro-Palestina yang menyampaikannya pada saat peringatan 15 tahun blokade, Rabu (16/6/2022.

 

Baca Juga

Bantuan Medis untuk Palestina (MAP) yang berkantor pusat di Inggris dan Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan yang berbasis di Gaza mengatakan situasinya semakin buruk setiap tahun. Penelitian menunjukkan bagaimana pembatasan yang menyesakkan dan serangan militer berulang oleh Israel telah merusak sistem medis di Jalur Gaza.

Serangan itu juga menyebabkan banyak pasien tidak bisa mengakses perawatan kesehatan mereka bahkan mengancam keselamatan jiwa. "Selama 15 tahun Israel telah menyangkal hak-hak paling dasar warga Palestina di Gaza atas kesehatan dan martabat. Kita hidup dalam kondisi yang tidak dapat ditoleransi dengan sistem kesehatan yang terus-menerus di ambang kehancuran," kata Direktur MAP Gaza Fikr Shalltoot, dilansir dari Al Araby, Kamis (16/6/2022).

 

 

“Masyarakat internasional harus menekan Israel untuk segera mengakhiri blokadenya, yang merupakan akar penyebab dari bencana kesehatan yang tampaknya tak berujung yang kita hadapi,” kata Shalltoot.

 

Banyak obat-obatan penting sangat kurang di Gaza. Selain itu banyak juga peralatan dan komponen medis sering kali dilarang masuk ke Gaza. Sementara itu, petugas kesehatan secara teratur dilarang pergi untuk menerima pelatihan, dan banyak layanan utama tidak hadir di Jalur Gaza.

 

Ini memaksa pasien untuk mencari perawatan di rumah sakit di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, atau di luar negeri, tetapi ini memerlukan izin keluar dari Israel. Tahun lalu, 36 persen dari lebih dari 15 ribu permintaan yang diajukan ditolak, ditunda, atau tidak mendapat jawaban sehingga menghentikan orang untuk menerima perawatan.

 

Al Mezan dan MAP membantu 635 pasien yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan izin tahun lalu. Hanya 39 persen dari orang-orang ini mendapatkan izin. Hal ini menunjukkan kesewenang-wenangan dari keputusan awal dan penundaan.

 

"Penutupan dan blokade Israel telah mengubah Jalur Gaza menjadi tempat yang tidak layak huni. Pada peringatan yang suram ini, kita harus mengatasi akar penyebab krisis yang sedang berlangsung ini, yang terletak pada diskriminasi sistemik Israel terhadap orang Palestina, pendudukan abadinya atas Palestina dan budaya impunitas kronisnya," kata Direktur Al Mezan Issam Younis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement