Selasa 12 Jul 2022 18:00 WIB

BI: Desain Acuan Mata Uang Digital Bank Sentral Masih Belum Selesai

Bank sentral global terus memperluas upaya pada eksperimen mata uang digital.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Uang digital. (ilustrasi)
Foto: Google.com
Uang digital. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) masih mencari wujudnya. Deputi Gubernur BI, Juda Agung mengatakan bank sentral global terus memperluas upaya pada eksperimen CBDC.

"Sementara kebutuhan untuk mengeksplorasi CBDC sangat tinggi untuk bank sentral, desain pilihan masih belum terselesaikan," katanya dalam TechSprint FEKDI 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa (12/7/2022). 

Baca Juga

Berdasarkan survei BIS tahun 2021, 86 persen dari pusat responden bank secara aktif meneliti kasus potensial untuk CBDC. Sebanyak 60 persen di antaranya sedang dalam tahap eksperimen dan 14 persen telah menerapkan proyek percontohan.

Dalam praktiknya, perlu dipahami bagaimana kebijakan tujuan, masalah praktis, dan kemampuan teknologi berpotongan. Juda mengatakan ada tiga tantangan yang perlu ditangani dengan baik dalam merancang CBDC.

Pertama, menerapkan penerbitan dan distribusi CBDC yang efektif dan kuat. Di dalam hal ini, perlu dieksplorasi bagaimana kemampuan CBDC untuk memfasilitasi transfer uang tunai dan surat berharga secara efisien, serta untuk memberikan layanan inovatif baru kepada pelanggan.

Kedua, CBDC harus meningkatkan inklusi keuangan. Perlu dieksplorasi bagaimana konsep CBDC yang dapat diadopsi oleh semua kalangan bahkan di daerah pelosok dan tanpa internet sama sekali.

"CBDC harus dapat diakses oleh masyarakat unbanked untuk membuka akun transaksional dan berpartisipasi dalam ekonomi digital," katanya.

Ketiga, CBDC harus menjamin interoperabilitas, interkonektivitas, dan integrasi. Menurutnya, bank sentral perlu menggali lebih dalam tentang bagaimana CBDC dapat memenuhi tiga hal tersebut dengan CBDC lainnya, dan dengan pembayaran domestik yang ada seperti RTGS, kliring sistem, ATM dan kartu debit.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement