REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Yunani baru-baru ini dengan sengaja mengikis syarat dan ketentuan Perjanjian Perdamaian Lausanne, kata Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan, Ahad (24/7/2022).
"Tidak mungkin negara kita menerima situasi ini, yang tidak sesuai dengan prinsip hubungan bertetangga yang baik dan kesetiaan pada perjanjian," tambahnya.
Turki memantapkan posisi aktifnya dalam isu-isu regional dan global saat mengambil langkah tegas menuju 2023, peringatan 100 tahun Perjanjian Perdamaian Lausanne dan pendirian Republik Turki, tambahnya.
Perjanjian itu ditandatangani pada 24 Juli 1923 setelah kemenangan Turki dalam Perang Kemerdekaan.