Sabtu 13 Aug 2022 08:45 WIB

Sebabkan Kanker, Johnson & Johnson Setop Jual Produk Bedak Bayi

J&J menghapus produk berbasis bedak di sebagian besar Amerika Utara pada 2020.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bedak bayi Johnson & Johnson
Foto: BBC
Bedak bayi Johnson & Johnson

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Johnson & Johnson menarik bedak bayi yang mengandung bedak di seluruh dunia pada tahun depan. Hal ini setelah melakukan hal yang sama di Amerika Serikat dan Kanada tuntutan hukum karena menyebabkan kanker.

Seperti dilansir dari laman AP, Sabtu (13/8/2022) perusahaan telah menghadapi proses pengadilan dengan tuduhan bedak taleknya menyebabkan pengguna mengembangkan kanker ovarium, melalui penggunaan kebersihan kewanitaan, atau mesothelioma, kanker yang menyerang paru-paru dan organ lainnya.

Baca Juga

J&J menegaskan sebagian besar penelitian medis tentang bedak menunjukkan, bedak bayi bedak bayi aman dan tidak menyebabkan kanker. Namun, permintaan bedak bayi perusahaan turun, dan J&J menghapus produk berbasis bedak di sebagian besar Amerika Utara pada 2020.

Perusahaan melakukannya setelah melihat penurunan permintaan karena iklan litigasi talc menyesatkan yang menyebabkan kebingungan global dan kekhawatiran yang tidak berdasar tentang keamanan produk, kata juru bicara perusahaan.

J&J mengatakan perubahan yang diumumkan Kamis malam akan menyederhanakan pemilihan produknya dan memenuhi tren global yang terus berkembang. Pada Oktober lalu, J&J mengatakan anak perusahaan terpisah yang dibuatnya untuk mengelola klaim litigasi talk telah mengajukan perlindungan kebangkrutan.

J&J mengatakan mereka mendanai anak perusahaan, bernama LTL Management, dan membentuk kepercayaan 2 miliar dolar AS untuk membayar klaim yang diputuskan oleh pengadilan kebangkrutan. 

Raksasa perawatan kesehatan itu juga mengatakan musim gugur yang lalu bahwa mereka akan mengubah bisnis kesehatan konsumennya yang menjual bedak bayi, Band-Aids, dan produk lainnya. Hal ini menjadi perusahaan publik yang terpisah. Bagian dari perusahaan yang menjual obat resep dan alat kesehatan akan tetap menggunakan nama J&J.

Saham Johnson & Johnson, yang berbasis di New Brunswick, New Jersey, naik sedikit sebelum bel pembukaan Jumat (12/8/2022). Saham tersebut berkinerja lebih baik daripada Dow Jones Industrial Average, J&J menjadi anggotanya hampir sepanjang tahun.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement