Kamis 25 Aug 2022 12:04 WIB

INACA-Boeing Sepakat Pertahankan Prosedur Keselamatan Penerbangan

Pandemi berdampak pada industri penerbangan, bqnyak pesawat tak beroperasi.

Pesawat Boeing milik Garuda Indonesia. Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia/INACA dan Boeing, sebagai pabrikan pesawat, sepakat mempertahankan prosedur keselamatan penerbangan di tanah air.
Foto: dok. Garuda Indonesia
Pesawat Boeing milik Garuda Indonesia. Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia/INACA dan Boeing, sebagai pabrikan pesawat, sepakat mempertahankan prosedur keselamatan penerbangan di tanah air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia/INACA dan Boeing, sebagai pabrikan pesawat, sepakat mempertahankan prosedur keselamatan penerbangan di tanah air. Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup berat kepada industri penerbangan sehingga banyak armada berhenti beroperasi.

"Tidak dipungkiri bahwa pandemi memberikan dampak yang cukup berat kepada industri penerbangan," kata Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga

Hal ini diungkapkan oleh Ketua INACA, Denon Prawiraatmadja saat kegiatan Southeast Asia Regional Safety Symposium yang di yang diselenggarakan oleh Boeing. Ia juga menegaskan INACA bersama dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan senantiasa mengkampanyekan pentingnya aspek keselamatan penerbangan, baik kepada para pelaku di sektor penerbangan maupun masyarakat.

Di berharap ke depan, bukan hanya Boeing mempertahankan prosedur keselamatan namun pabrikan pesawat lainnya juga bisa melakukan hal ini. Sebab keselamatan penerbangan merupakan hal utama bagi para operator penerbangan.

Terlebih lagi usai pandemi ini, armada yang sebelumnya beroperasi secara terbatas sekarang telah hampir penuh melayani rute-rute yang dulu sempat terhenti. Dan dengan ada simposium ini maka pihaknya diingatkan kembali bahwa keselamatan tidak boleh dilupakan.

"Tanpa prosedur keselamatan maka maskapai akan ditinggalkan oleh para penggunanya, sebab selain dalam menjual jasa penerbangan keselamatan merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dan dengan ada kegiatan ini maka kami para operator penerbangan disegarkan kembali terkait hal-hal keselamatan yang harus kita perhatikan," kata Denon.

Denon juga menjelaskan bahwa komunikasi pihaknya dengan pabrikan pesawat seperti Boeing terkait keselamatan penerbangan terus dilakukan. Bahkan pihaknya berkomunikasi dalam memperbaiki prosedur terkait masalah keselamatan jika dilihat ada yang kurang.

Sekretaris Jenderal INACA, Bayu Susanto mengatakan walaupun saat pandemi kemarin banyak armada yang tidak beroperasi, namun tingkat keselamatan tetap dipatuhi dan dipertahankan oleh maskapai anggota INACA.

"Sebagai induk maskapai di Tanah Air, INACA, selalu memberikan perhatian kepada para anggota kami untuk memperhatikan kepada masalah keselamatan. Bahkan kami telah sering membuat training bagi anggota kami terkait keselamatan dengan bekerjasama dengan para pabrikan pesawat," katanya.

Tidak hanya itu, kata Bayu, jika ada rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) maka akan menjadi perhatian dari pihaknya dan akan dilakukan pembahasan melalui sesi-sesi diskusi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement