Sabtu 08 Oct 2022 22:55 WIB

Diduga Asam Lambung Kambuh, Seorang Pendaki di Merbabu Meninggal

Korban memiliki riwayat asam lambung akut dan sering kambuh pada saat kelelahan.

Rep: c02/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi. Diduga Asam Lambung Kambuh, Seorang Pendaki di Merbabu Meninggal
Foto: ANTARA
Ilustrasi. Diduga Asam Lambung Kambuh, Seorang Pendaki di Merbabu Meninggal

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Seorang pendaki asal Jakarta Andreas Jonson (35 tahun) meninggal ketika mendaki Gunung Merbabu. Diduga Andreas wafat dikarenakan penyakit lamanya kambuh.

Pihak kepolisian Boyolali menduga korban meninggal dunia diakibatkan penyakit asam lambung yang dideritanya dulu kambuh dan kecapaian. Keluarga korban tidak berkenan dilakukan autopsi pada jasad korban.

Baca Juga

"Korban memiliki riwayat asam lambung akut dan sering kambuh pada saat kelelahan. Hasil visum di RSUD tidak ditemukan tanda-tanda luka luar dan selanjutnya menunggu dari pihak keluarga korban," kata Kasi Humas Polres Boyolali AKP Dalmadi dikonfirmasi, Sabtu (8/10/2022).

Berdasarkan informasi sebelumnya, korban bersama dalam rombongan yang berisi enam orang dari Jakarta. Rombongan tersebut hendak mendaki Gunung Merbabu melewati jalur dari Selo, Boyolali, Jumat (7/10/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Rombongan ini sempat terpisah setelah memasuki pos dua. Sedangkan di pos dua hanya menyisakan dua orang, yaitu korban dan temannya. Keempat temannya melanjutkan perjalanan.

Berniat melanjutkan perjalanan, karena kondisi hujan, kedua orang yang berangkat belakangan tersebut menggunakan mantel hujan. Saat itu, posisi korban ada di depan temannya yang berjarak sekitar satu sampai dua meter.

Setelah mereka berjalan sekitar 100 meter dari pos dua, korban langsung jatuh dengan posisi terlentang dan sempat seperti tidak bisa bernapas. Tanpa pikir panjang, temannya langsung menolong karena korban hampir saja jatuh ke sebuah lubang. Teman korban juga sempat teriak minta tolong.

"Mendengar suara minta tolong, seorang pendaki lain yang posisinya di bawah mendengarnya," kata Dalmadi.

Kemudian, mereka sempat mencoba menolong dengan memberikan minyak kayu putih di bagian tubuhnya. Namun, tetap tidak ada reaksi sama sekali. Petugas kesehatan yang datang ke lokasi juga mencoba mengecek keadaan korban.

Selama menunggu hingga datangnya tim relawan ranger untuk membawa korban ke Puskesmas Selo, korban tetap tidak menunjukkan reaksi apapun. Sampai di Puskesmas Selo lalu dilakukan pemeriksaan kembali dinyatakan korban sudah meninggal dunia. Setelah itu, jasad korban dibawa ke RSUD di Boyolali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement