Jumat 14 Oct 2022 16:32 WIB

Wali Kota Bandung Minta Rencana Pemindahan Ibu Kota Jabar Dikaji Kembali

Jawa Barat dinilai masih perlu fokus pada upaya antisipasi resesi ekonomi global

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nur Aini
Wali Kota Kota Bandung Yana Mulyana
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Wali Kota Kota Bandung Yana Mulyana

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyarankan agar rencana pemindahan ibu kota provinsi Jawa Barat dapat dipertimbangkan dan dikaji kembali. Dia juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia, khususnya Jawa Barat masih perlu fokus pada upaya antisipasi resesi ekonomi global dan sejumlah persoalan lainnya yang jauh lebih krusial dibandingkan pemindahan ibu kota Jabar. 

“Belum tahu, kita mah berharap tetap di Kota Bandung, karena nggak gampang ya (pemindahan ibu kota). Buat saya konsentrasi kita sekarang adalah membantu kesulitan masyarakat yang terdampak kenaikan BBM, upaya antisipasi resesi global, itu sepertinya lebih penting (dibanding pemindahan ibu kota Jabar),” kata Yana saat ditemui di Hotel Grandia usai melantik pengurus baru forum TJSL Kota Bandung, Jumat (14/10/2022). 

Baca Juga

Sejak tiga tahun silam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mencetuskan rencana pemindahan ibu kota provinsi Jawa Barat. Rencana tersebut bahkan telah masuk dalam Perda Perubahan atas Perda Jabar Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Jabar tahun 2009-2029. 

Wacana tersebut semakin menemui titik terang setelah Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyebutkan wilayah bakal calon ibu kota Jabar baru. Dwiyana mengatakan, ada tiga opsi wilayah yang mencuat sebagai pengganti Kota Bandung sebagai ibu kota Jabar, yakni Walini, Kertajati, dan Tegalluar. 

Rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat (Jabar) kembali mencuat ke permukaan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10) kemarin. Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi usai mendampingi Jokowi dalam kunjungannya menyampaikan bahwa kemungkinan besar pilihan ibu kota baru Jabar jatuh ke Tegalluar.

"Dengan adanya rencana Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi bahkan pak Gubernur Jabar (Ridwan Kamil) menyampaikan ini (Tegalluar) menjadi satu opsi yang besar kemungkinannya untuk menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat. Tinggal mendorong dukungan politik," kata Dwiyana usai meninjau stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Saat dikonfirmasi kembali, Dwiyana menyatakan ia hanya mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Ridwan Kamil. Dalam hal ini, ada tiga nama yang menjadi calon ibu kota Jabar, yaitu Walini, Kertajati, dan Tegalluar. Wacana pemindahan ibu kota Jabar memang sudah mencuat sejak tiga tahun lalu. Namun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemindahan ibu kota Jabar masih bergantung pada penyelesaian kereta cepat.

"Nanti menunggu kejelasan kereta cepat, kan dulu narasi-narasi ada di dalam rute, sekarang Walini belum pasti ada stasiun atau tidak," ucap Ridwan Kamil pada Agustus lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement