Sabtu 15 Oct 2022 06:15 WIB

Polisi Spanyol Bongkar Jaringan Penyokong Perdagangan Narkoba Terbesar di Eropa

Geng itu beroperasi dari sebuah restoran di kawasan industri di luar Madrid.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Spanyol Bongkar Jaringan Penyokong Perdagangan Narkoba Terbesar di Eropa. Seorang petugas polisi berjaga-jaga di depan sebuah bangunan tempat tinggal selama penggerebekan di distrik Ciutat Bella, Barcelona, Spanyol, 14 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/Toni Albir
Polisi Spanyol Bongkar Jaringan Penyokong Perdagangan Narkoba Terbesar di Eropa. Seorang petugas polisi berjaga-jaga di depan sebuah bangunan tempat tinggal selama penggerebekan di distrik Ciutat Bella, Barcelona, Spanyol, 14 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Polisi Spanyol mengatakan telah membongkar geng kriminal yang diyakini sebagai pemberi dana terbesar perdagangan narkoba di Eropa, Jumat (14/10/2022). Geng itu beroperasi dari sebuah restoran di kawasan industri di luar Madrid.

Keterangan polisi menyatakan, geng tersebut diyakini telah mencuci sekitar 300 juta euro  per tahun. Juru bicara kepolisian Spanyol, jaringan kriminal tersebut adalah geng terbesar di Eropa dalam hal pencucian uang jika dibandingkan dengan penyelidikan Europol.

Baca Juga

Dalam penggerebekan yang dikoordinasikan dengan Europol di beberapa tempat di Spanyol, petugas polisi menyita lebih dari 400 ribu euro tunai dan rekening mata uang kripto senilai 1,5 juta euro. Europol menyatakan, 11 mobil mewah dan ganja dalam jumlah signifikan telah diamankan. Total polisi telah menyita hampir 3 juta euro selama penyelidikan.

Selama penggerebekan terkoordinasi yang dilakukan pada 27 September di 21 lokasi di seluruh Spanyol, termasuk Malaga dan Toledo, polisi menangkap 32 orang. Jaringan kriminal yang sebagian besar terdiri dari warga negara Suriah dan Kolombia ini mulai beroperasi pada 2020.

Jaringan itu bertindak sebagai bank informal, menyediakan layanan keuangan kepada geng penyelundup narkoba di lebih dari 20 negara. "Bank" menggunakan sistem pengiriman uang informal yang populer di Timur Tengah yang dikenal sebagai "hawala" yang tidak memerlukan pergerakan uang secara fisik. Sedangkan dealer hawala di lokasi yang berbeda menyimpan buku besar transaksi kredit dan debit.

Upaya tersebut memungkinkan uang untuk dilewatkan antara pedagang melalui secara langsung, selembar kertas, atau kepercayaan. Polisi mengatakan, jaringan itu juga menggunakan mata uang kripto untuk mentransfer sejumlah besar dana. Klien akan mengunjungi restoran di Fuenlabrada setiap hari untuk mengumpulkan uang tunai yang ditangani oleh warga negara Cina yang berbasis di daerah setempat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement