Jumat 25 Nov 2022 18:25 WIB

UNRWA Cemaskan Kondisi Pengungsi Palestina di Lebanon

Kemiskinan dan pengangguran telah memperparah kondisi pengungsi Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Bendera Palestina yang robek berkibar di kamp pengungsi Palestina Bourj al-Barajneh, di Beirut, Lebanon, Jumat, 21 Oktober 2022. Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mencemaskan kondisi pengungsi Palestina di Lebanon.
Foto:

UNRWA, yang menaungi sekitar 5 juta pengungsi Palestina, tengah menghadapi masalah keuangan. Awal tahun ini, UNRWA mengungkapkan, mereka membutuhkan dana 1,6 miliar dolar AS. Uang itu diperlukan untuk mempertahankan layanan-layanan vital bagi jutaan pengungsi Palestina tahun ini. Mereka berharap komunitas internasional dapat memberikan kontribusi.

Dana 1,6 miliar dolar yang dibutuhkan juga akan digunakan untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Suriah, dan Lebanon. Philippe Lazzarini sempat mengatakan masyarakat internasional mengakui peran lembaganya dalam menyelamatkan para pengungsi Palestina. UNRWA turut berkontribusi dalam menciptakan stabilitas di Timur Tengah.

"Pada tahun 2022, pengakuan itu harus didukung tingkat pendanaan memadai guna memenuhi momen kritis bagi para pengungsi Palestina. Kekurangan anggaran yang kronis mengancam mata pencaharian dan kesejahteraan para pengungsi Palestina yang dilayani UNRWA dan menimbulkan ancaman serius bagi kemampuan UNRWA untuk mempertahankan layanan,” ujar Lazzarini.

 

Dia menjelaskan, pandemi Covid-19 terus menimbulkan risiko kesehatan yang serius dan memperburuk kesulitan ekonomi di seluruh wilayah. “Sekarang diperkirakan 2,3 juta pengungsi Palestina hidup dalam kemiskinan. UNRWA adalah satu-satunya sumber kehidupan mereka yang tersisa,” kata Lazzarini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement