Senin 28 Nov 2022 12:07 WIB

Aksi Kerusuhan Suporter di Brussel Setelah Belgia Kalah dari Maroko

Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk menghentikan aksi anarkis.

 Mobil polisi melewati jalan raya utama di Brussel, Ahad, 27 November 2022, saat kekerasan pecah selama dan setelah kemenangan Maroko 2-0 atas Belgia di Piala Dunia. Polisi harus menutup sebagian pusat kota Brussel dan bergerak dengan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa.
Foto: AP/Geert Vanden Wijngaert
Mobil polisi melewati jalan raya utama di Brussel, Ahad, 27 November 2022, saat kekerasan pecah selama dan setelah kemenangan Maroko 2-0 atas Belgia di Piala Dunia. Polisi harus menutup sebagian pusat kota Brussel dan bergerak dengan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata setelah mendapat serangan dari sekelompok fans sepak bola yang anarkis di pusat kota Brussel, Ahad, menyusul kekalahan mengejutkan Belgia oleh Maroko dengan skor 0-2 di Piala Dunia 2022 Qatar.

Puluhan fans itu memecahkan jendela toko, melemparkan kembang api, dan membakar sejumlah kendaraan. Bahkan sebelum akhir pertandingan itu, "puluhan orang, termasuk beberapa diantaranya mengenakan hoodies, memancing konfrontasi dengan polisi serta membahayakan keselamatan publik," kata polisi Brussel dalam sebuah pernyataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement