Ahad 22 Jan 2023 10:15 WIB

Yellen Sebut Penetapan Batas Harga Minyak Rusia Sulit

Negara G7 dan Australia menerapkan batasan harga minyak Rusia pada 5 Desember.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
 Menteri Keuangan Janet Yellen bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat, 16 September 2022, di Departemen Keuangan di Washington.
Foto: AP/Jacquelyn Martin
Menteri Keuangan Janet Yellen bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat, 16 September 2022, di Departemen Keuangan di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyebut penetapan batas harga minyak sulingan Rusia cukup sulit. Negara G7 dan Australia menerapkan batasan harga minyak Rusia pada 5 Desember dengan melarang penggunaan asuransi maritim, keuangan, dan layanan lain yang dipasok Barat untuk kargo dengan harga di atas 60 dolar AS per barel.

Yellen mengatakan menetapkan batas harga baru terbukti lebih rumit daripada minyak mentah. Mengingat berbagai produk olahan dan struktur harga yang berbeda dan pentingnya memastikan pasokan diesel Rusia yang berkelanjutan ke pasar.

Baca Juga

"Ini lebih rumit, tapi kami telah bekerja keras untuk mencari tahu bagaimana mencapai tujuan yang sama," kata Yellen dikutip dari Reuters, Sabtu (21/1/2023).

Menurut Yellen, selalu ada potensi segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana. Meskipun begitu, Yellen memastikan sudah mempelajari pasar tersebut dengan sangat hati-hati.

"Kami percaya bahwa kami akan keluar dengan serangkaian batasan yang akan mencapai hal yang sama seperti yang kami lakukan," ucap Yellen.

Yellen menuturkan batas harga minyak pertama yang berlaku pada 5 Desember 2022 sudah berhasil. Yellen mengatakan tidak melihat tanda-tanda bahwa Rusia menahan minyak dari pasar. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement