Kamis 26 Jan 2023 13:07 WIB

Reaksi Keras Alam Semesta Terhadap Mereka yang Memilih Jalan Kesesatan

Alam semesta ikut murka terhadap mereka yang memilih kesesatan daripada hidayah

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi beribadah mengindari kesesatan. Alam semesta ikut murka terhadap mereka yang memilih kesesatan daripada hidayah
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi beribadah mengindari kesesatan. Alam semesta ikut murka terhadap mereka yang memilih kesesatan daripada hidayah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dengan gaya bahasa yang mengagumkan, Alquran menerangkan kemarahan alam semesta, murka seluruh unsur alam, dan kebencian semua entitas terhadap perbuatan buruk kaum sesat. 

Misalnya, Alquran menceritakan bagaimana langit dan bumi bergabung untuk menyerang kaum Nuh alaihisssalam dengan banjir besar, bagaimana topan memusnahkan kaum Ad, bagaimana petir keras menyambar kaum Tsamud, bagaimana gelombang air menenggelamkan Firaun, serta bagaimana kemarahan unsur tanah terhadap Qarun.  

Baca Juga

Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengatakan, itulah yang terjadi manakala mereka menolak untuk beriman. Sampai-sampai neraka jahanam sendiri:

تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ "Hampir meledak karena marah." (QS Al-Mulk [67] :8)

 

"Begitulah Alquran menjelaskan kemarahan seluruh alam terhadap mereka yang sesat dan menentang. Alquran menegur mereka dengan gaya bahasa yang menakjubkan," jelas Nursi dikutip dari buku Al-Lama'at terbitan Risalah Nur Press halaman 160. 

Lalu, mengapa perbuatan-perbuatan remeh yang dilakukan oleh orang-orang yang hina akibat melakukan dosa individual menyebabkan alam ini menjadi marah dan murka? 

Dalam isyarat-isyarat sebelumnya, serta dalam beberapa risalah yang berbeda Nursi telah menegaskan bahwa kekufuran dan kesesatan merupakan tindakan pelanggaran dan kriminal yang terkait dengan seluruh makhluk. 

Sebab, salah satu tujuan mulia dari penciptaan alam semesta adalah penghambaan manusia dalam merespons Rububiyah ilahi dengan iman dan ketaatan. 

"Sementara orang-orang kafir dan sesat menolak tujuan mulia itu yang merupakan tujuan keberadaan dan sebab keabadian entitas, sehingga hal itu merupakan tindakan yang melanggar hak seluruh makhluk," kata Nursi. 

Karena seluruh makhluk menampilkan manifestasi dari nama-nama Tuhan dan seolah-olah setiap bagian darinya merupakan cermin yang memantulkan manifestasi cahaya nama-nama suci itu, maka bagian itu pun menjadi penting dan mempunyai kedudukan mulia. 

Jadi, menurut Nursi, sikap orang kafir yang mengingkari nama-nama Tuhan dan mengingkari kemuliaan makhluk merupakan bentuk penghinaan yang amat hebat di samping mengotori, memperburuk, dan menyimpangkan nama-nama Allah SWT di atas. 

Selain itu, setiap makhluk di alam ini merupakan petugas rabbani yang telah ditugaskan dengan tugas mulia. Karena kekafiran merendahkan petugas-petugas itu dan menjadikan makhluk bersifat fana dan tidak bermakna, maka kekafiran merupakan sejenis penghinaan terhadap hak-hak seluruh makhluk. 

Demikianlah, karena kesesatan dengan segala bentuk dan tingkatannya mengingkari hikmah rabbani dalam penciptaan alam semesta dan tujuan-tujuan ilahi dalam keabadiaan dunia, maka alam semesta geram, entitas marah, dan seluruh makhluk murka terhadap kekufuran dan penganutnya. 

"Wahai manusia malang yang tubuhnya kecil namun dosa nya besar dan kezalimannya dahsyat! Jika engkau ingin selamat dari murka alam semesta, kebencian makhluk, dan amarah entitas, maka ambillah jalan keselamatan, yaitu dengan masuk ke dalam rengkuhan suci Alquran yang bijaksana dan mengikuti sunnah mulia Nabi Muhammad yang merupakan mubalig bagi Alqurab. Masuklah dan ikutilah!," pesan Nursi.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement