Selasa 14 Mar 2023 16:55 WIB

Pelaku Pembacokan Pelajar di Bogor Pilih Korban Secara Acak

Korban usai ujian sedang berjalan melintasi Simpang Pomad bersama temannya.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus raharjo
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Para pelaku pembacokan terhadap pelajar SMK di Simpang Pomad, Kota Bogor memilih korbannya secara acak. Aksi penyerangan tersebut dilakukan karena para pelaku mendapat tantangan dari seseorang di media sosial Instagram.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, mengungkapkan tantangan tersebut datang pada Senin (6/3/2023), empat hari sebelum kejadian penyerangan Arya Saputra di Simpang Pomad pada Jumat (10/3/2023).

Baca Juga

“Pelaku terprovokasi berupaya untuk membalas (tantangan), dengan melakukan tindakan pidana tersebut ke sasaran acak. Saat itu, korban terkena senjata tajam,” kata Bismo kepada wartawan di Mako Polresta Bogor Kota, Selasa (14/3/2023).

Bismo menjelaskan, dari informasi yang didapatnya, konflik antarsekolah pelaku dan sekolah korban memang sudah terjadi sejak waktu yang lama. Oleh karenanya, pelaku menyasar korban dengan melihat ciri dari warna celana seragam sekolah korban.

Lebih lanjut, kata Bismo, saat itu korban usai menjalankan ujian sedang berjalan melintasi Simpang Pomad bersama temannya. Kemudian tiga pelaku yang berbonceng menggunakan satu sepeda motor, melaju dari arah Cibinong ke Kota Bogor, kemudian meneriaki dan menebas leher korban menggunakan golok sepanjang sekitar 80 sentimeter.

“Korban sempat jalan beberapa meter sebelum akhirnya terjatuh. Sehingga korban meninggal dunia terkenal bagian leher. Kemudian ada ambulans lewat dan dibawa ke Rumah Sakit,” tegasnya.

Bismo menambahkan, orang yang menantang pelaku melalui Instagram sempat dicari oleh para pelaku. Namun tidak ditemukan.

“Akan kami dalami (apakah pelaku ikut ilmu tertentu agar jadi jagoan), tentunya bagaimana agar hal ini bisa dicegah,” tegasnya.

Sebelumnya, diberitakan diberitakan seorang pelajar SMK Bina Warga bernama Arya Saputra, tewas bersimbah darah di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Jumat (10/3/2023). Korban tewas usai disabet menggunakan pedang oleh pelajar lain, saat tengah menyebrang di lampu merah Simpang Pomad.

Dua pelaku berinisial MA (17 tahun) dan SA (18) telah ditangkap polisi. Keduanya berperan sebagai pengendara sepeda motor dan pembuang barang bukti senjata tajam. Sementara, pelaku utama berinisial ASR (17) masih dalam pengejaran polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement