Kamis 25 May 2023 10:20 WIB

Asal-usul Bendera Pelangi Jadi Simbol LGBT

Tiap warna dalam pelangi dianggap memiliki makna tersendiri oleh pembuat bendera.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang wanita mengenakan bendera kebanggaan LGBT di rambutnya di luar stadion sebelum pertandingan grup F kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Jerman dan Hongaria di Allianz Arena di Munich, Jerman, Rabu, 23 Juni 2021.
Foto: AP/Matthias Schrader
Seorang wanita mengenakan bendera kebanggaan LGBT di rambutnya di luar stadion sebelum pertandingan grup F kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Jerman dan Hongaria di Allianz Arena di Munich, Jerman, Rabu, 23 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendera pelangi telah menjadi simbol bagi kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Belum lama ini, lini masa Twitter dihebohkan oleh unggahan foto yang menunjukkan bendera pelangi LGBT terbentang di depan Monas, Jakarta Pusat.

Siapa sebetulnya yang pertama kali menciptakan bendera pelangi dan mengapa akhirnya menjadi simbol komunitas LGBT? Dilansir dari laman History, Kamis (25/5/2023), bendera pelangi awalnya dibuat pada 1978 oleh seniman dan desainer bernama Gilbert Baker.

Baca Juga

Baker ditugaskan untuk membuat bendera oleh ikon gay sekaligus politikus bernama Harvey Milk untuk Pride Parade tahunan San Francisco. Ini merupakan ajang kelompok LGBT unjuk diri.

Keputusan tersebut seperti terkesan kebetulan karena gagasan tentang bendera untuk mewakili komunitas gay dan lesbian telah terlintas di benak Baker dua tahun sebelumnya. Seperti yang dikatakan Baker kepada Museum of Modern Art selama wawancara pada 2015, dia terinspirasi oleh perayaan yang menandai peringatan dua abad Amerika pada 1976.

 

Sebagai seorang drag atau istilah untuk laki-laki yang menyukai berpakaian layaknya wanita, Baker terbiasa membuat pakaiannya sendiri. Kala itu, ia memiliki perlengkapan untuk menjahit simbol yang kini telah menjadi ikon LGBT tersebut.

Awalnya, gambar yang paling umum digunakan untuk gerakan gay adalah segitiga merah muda, sebuah simbol yang digunakan Nazi untuk mengidentifikasi kaum homoseksual. Namun, Baker enggan menggunakan simbol dengan masa lalu yang dinilainya kelam dan menyakitkan.

photo
Jaringan supermarket Amerika Serikat (AS) Target menghapus ribuan item dari rangkaian produk Pride Collection yang mendukung LGBTQ. - (AP)

Baker kemudian memilih menggunakan warna pelangi. Perbedaan warna di dalam bendera dimaksudkan untuk mewakili kebersamaan karena orang-orang LGBT berasal dari semua ras, usia, dan jenis kelamin dan pelangi itu alami dan indah.

Bendera asli menampilkan...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement