Jumat 26 May 2023 14:48 WIB

Tacchinardi Nilai Juventus Butuh Perombakan Total, Termasuk pada Allegri

Juventus sudah tanpa gelar juara dalam dua musim berturut-turut.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Alessio Tacchinardi saat masih berkostum Juventus.
Foto: juventus.theoffside.com
Alessio Tacchinardi saat masih berkostum Juventus.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Mantan gelandang Juventus, Alessio Tacchinardi, menilai Juventus saat ini membutuhkan perombakan total yang dimulai dari evaluasi pelatih Massimiliano Allegri. Bianconeri untuk musim kedua berturut-turut akan tanpa gelar.

Musim lalu sedikit lebih baik karena Juventus lolos ke final Coppa Italia. Situasi saat ini menjadi tanda bahwa Juventus membutuhkan orang dengan motivasi untuk meraih gelar. Klub harus menyadari bahwa siapapun orang yang cepat merasa puas harus menyingkir.

Baca Juga

"Menyerah kepada mereka yang siap makan rumput untuk menyelesaikan pekerjaan, memberikan segalanya, tanpa perhitungan atau reservasi," ujar Tacchinardi dilansir Football Italia, Jumat (26/5/2023).

Tacchinardi mengatakan, Allegri terus berargumen bahwa Juventus akan berada di posisi kedua klasemen Serie A Liga Italia tanpa penalti 10 poin. Namun kekalahan 1-4 dari Empoli dan tersingkirnya Juve di Liga Europa menunjukkan tim itu masih butuh berjuang keras lagi.

“Tampilan keseluruhan musim hanya bisa negatif. Tim ini berjuang dalam hal konsistensi dan gaya. Pertandingan paling signifikan adalah leg kedua semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan dan kekalahan di Empoli, dua malam yang bisa mengubah musim, tetapi Juve tidak muncul," kata Tacchinardi.

Tacchinardi mengatakan, jika mengalahkan Empoli meskipun dikenakan penalti 10 poin, Juventus masih memiliki peluang mengalahkan Milan berdasarkan head to head dan lolos ke Liga Champions. Namun sebaliknya, Juve melewatkan kesempatan tersebut.

Allegri berada di bawah tekanan yang kian semakin besar. Kubu Juventus terlihat kebingungan.

“Klub harus mengevaluasi apakah Allegri masih memiliki kompetensi, karisma, dan rasa lapar untuk mempertahankan tim saat tekanan tumbuh setiap tahun. Jika satu-satunya alasan untuk mempertahankannya adalah ekonomi, maka itu akan merusak semua pihak yang terlibat," kata Tacchinardi menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement