Ahad 16 Jul 2023 13:05 WIB

Dukung Aksi Mogok SAG-AFTRA, Christopher Nolan Tolak Bikin Film

Christopher Nolan tolak tawaran film hingga aksi mogok berakhir.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Sutradara Christopher Nolan mendukung aksi mogok Screen Actors Guild dan American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA).
Foto: EPA
Sutradara Christopher Nolan mendukung aksi mogok Screen Actors Guild dan American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Oppenheimer Christopher Nolan mendukung para aktor dan penulis dalam aksi mogok Screen Actors Guild dan American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA). Aksi tersebut merupakan pemogokan pertama serikat pekerja sejak tahun 2000. SAG-AFTRA bergabung besama Writers Guild of America (WGA), serikat penulis TV dan film yang terlebih dulu melakukan aksi mogok.

Selama pemutaran perdana film baru Nolan di London, para pemeran pergi sebelum pemutaran film saat pemogokan SAG-AFTRA beraksi. Pembuat film sekarang seperti Nolan sudah terbuka tentang apa arti aksi tersebut.

Baca Juga

“Sangat penting bagi semua orang untuk memahami bahwa ini adalah momen yang sangat penting dalam hubungan antara pekerja dan Hollywood. Ini bukan tentang saya, ini bukan tentang bintang film saya,” kata Nolan, dilansir Deadline, Ahad (16/7/2023).

Aktor dan penulis menentang studio untuk melindungi diri dari ancaman kecerdasan buatan (AI) dan meminta struktur yang lebih baik di era streaming. Ketika Nolan naik panggung di pemutaran perdana Oppenheimer di London, dia mengakui para aktor harus pergi untuk menulis protes mereka.

Oppenheimer dibintangi oleh aktor papan atas yang dipimpin oleh Cillian Murphy. Selain dia, ada juga Robert Downey Jr, Matt Damon, Emily Blunt, Florence Pugh, Kenneth Branagh, Rami Malek, dan masih banyak lagi.

“Anda pernah melihat mereka di sini sebelumnya di karpet merah. Sayangnya, mereka pergi untuk menulis protes mereka dalam mendukung pemogokan yang akan segera terjadi oleh SAG, bergabung dengan WGA. Mereka berjuang untuk mendapatkan upah yang adil bagi pekerja anggota serikat mereka,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement