REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kementerian Lingkungan Jepang mengumumkan tes tidak mendeteksi radioaktif air laut di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima naik. Tes ini digelar beberapa hari setelah Jepang melepaskan limbah air PLTN Fukushima ke laut.
Jepang mulai melepaskan air dari PLTN Fukushima yang hancur karena tsunami ke laut Pasifik. Langkah ini memicu protes dari Jepang dan negara-negara tetangga terutama Cina yang melarang impor produk-produk laut dari Jepang.
Jepang dan organisasi saintifik mengatakan air tersebut aman setelah disaring untuk menyingkirkan sebagian besar elemen radioaktif kecuali tritium, isotop dari hidrogen. Karena tritium sulit dipisahkan dengan air, maka air dari Fukushima diencerkan sampai tingkat tritium di bawah batas yang ditetapkan.
Kementerian Lingkungan Jepang menguji lebih dari 11 titik di dekat PLTN Fukushima. Kementerian mengatakan hasil tes menunjukkan konsentrasi tritium di bawah 7 hingga 8 becquerel tritium per liter.
"(Angka ini) tidak akan berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan," kata kementerian, Ahad (27/8/2023).
Dalam pernyataannya Menteri Lingkungan Hidup Jepang Akihiro Nishimura mengatakan, kementeriannya akan melakukan pemantauan "dengan tingkat objektivitas, transparansi, dan keandalan yang tinggi" untuk mencegah dampak pada reputasi Jepang.
Ia mengatakan, kementeriannya akan memublikasikan hasil tes setiap pekan selama tiga bulan. Badan perikanan Jepang mengatakan hasil tes ikan di dekat PLTN tidak menunjukkan keabnormalan. Tes yang dilakukan Sabtu (26/8/2023) tidak mendeteksi tritium.
Pada Jumat (25/8/2023) operator PLTN Tokyo Electric Power Co mengatakan air laut di dekat PLTN hanya mengandung kurang dari 10 becquerels tritium per liter. Jauh di bawah batas dalam negeri 700 becquerel dan di bawah batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 10 ribu becquerel per liter untuk air minum.
Pada Ahad ini Tepco mengatakan pihaknya belum mendeteksi adanya perubahan signifikan. Prefektur Fukushima juga menerbitkan tes dari sembilan lokasi dekat PLTN yang menunjukkan tritium di bawah batas.
Tepco menyimpan sekitar 1,3 juta ton air yang terkontaminasi, cukup untuk mengisi 500 kolam renang ukuran Olimpiade.
Pelepasan 7.800 meter kubik pertama, setara dengan sekitar tiga kolam Olimpiade, akan memakan waktu sekitar 17 hari. Diperkirakan butuh waktu sekitar 30 tahun untuk melepaskan air PLTN Fukushima.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, kantor-kantor di Jepang menerima serangkaian panggilan telepon, tampaknya dari Cina, yang mengeluhkan pelepasan air tersebut. Kementerian menambahkan, pihaknya telah meminta Kedutaan Besar Cina di Jepang untuk mengimbau masyarakat di Cina agar tetap tenang