Jumat 08 Dec 2023 23:05 WIB

Red: Agung Sasongko

Cek Angka Kelahiran Korea Utara, Kim Jong Un Menangis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyerukan agar masyarakatnya memiliki lebih banyak anak sebagai upaya untuk mengatasi penurunan angka kelahiran, pada Konferensi Nasional Para Ibu ke-5 yang digelar di Pyongyang, Korea Utara, pada Ahad (3/12) lalu.

Dalam acara itu, ia nampak meneteskan air mata. Media Korut tak sebutkan mengapa Kim menangis. Meskipun Korut adalah salah satu negara termiskin di dunia, perubahan struktur demografinya justru mirip dengan negara-negara kaya, kata pengamat.

“Saat ini banyak keluarga di Korut yang tak berniat memiliki lebih dari satu anak, karena mereka tahu untuk membesarkan anak dibutuhkan banyak uang,” kata Ahn Kyung-su, pimpinan DPRKHEALTH, situs web yang berfokus pada masalah kesehatan di Korut.

Ahn mengatakan bahwa penyelundupan sejumlah besar drama TV dan film-film dari Korsel dalam 20 tahun terakhir yang menunjukkan peningkatan status sosial perempuan, juga kemungkinan besar mempengaruhi perempuan di Korut untuk tidak memiliki banyak anak. Korut menerapkan program pengendalian kelahiran pada tahun 1970-1980-an untuk memperlambat pertumbuhan populasi pascaperang.

Bencana kelaparan pada pertengahan 1990-an yang diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang, juga "menurunkan tingkat kesuburan negara tersebut secara drastis", menurut laporan Hyundai Research Institute di Seoul. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa Korut akan menghadapi kesulitan menghidupkan kembali dan mengembangkan industri manufaktur, jika tak tersedia tenaga kerja yang cukup.

Negara yang terisolasi itu telah memperkenalkan serangkaian tunjangan bagi keluarga yang memiliki tiga anak atau lebih, menurut laporan media pemerintah Korut. Tunjangan tersebut termasuk subsidi perumahan, makanan, obat-obatan, perlengkapan rumah tangga, serta tunjangan pendidikan untuk anak. Ahn dari DPRKHEALTH menyebut bahwa kemunculan Kim Jong Un bersama putrinya di muka umum, kemungkinan besar juga merupakan upaya untuk memberikan semangat kepada keluarga di Korut untuk memiliki lebih banyak anak.