REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Misi Iran untuk PBB pada Sabtu (13/4/2024) memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk "menjauhkan diri" dari konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Peringatan itu disuarakan setelah Teheran memulai serangan udara terhadap Israel.
Iran menegaskan bahwa serangan terhadap Israel dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah. Aksi militer Iran dijelaskan merupakan respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap fasilitas diplomatik di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
"Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel membuat kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, yang mana AS HARUS MENJAUHINYA!" tulis misi tersebut di akun media sosial X.
Setelah Iran memulai serangannya, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson mengatakan dukungan AS untuk keamanan Israel "sangat kuat". Presiden AS Joe Biden tengah bertemu dengan beberapa penasihat keamanan nasionalnya di Gedung Putih guna mendiskusikan perkembangan tersebut.
"AS akan membela rakyat Israel dan mendukung pertahanan mereka dari ancaman Iran," kata Watson.