Jumat 28 Jul 2017 20:04 WIB

Muslim Anggota Parlemen di Australia Ini Ditolak Masuk ke AS

Rep: Richard Willingham dan Jean Edwards/ Red: Budi Raharjo
Anggota parlemen dari negara bagian Victoria (Australia) Khalil Eideh
Foto: ABC News
Anggota parlemen dari negara bagian Victoria (Australia) Khalil Eideh

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Anggota parlemen dari negara bagian Victoria (Australia) Khalil Eideh ditolak masuk ke Amerika Serkat dalam kunjungan yang dimaksudkan untuk melakukann studi banding.

Anggota majelis tinggi di Victoria merupakan politisi Australia kelahiran Lebanon, dan merupakan bagian dari anggota parlemen yang sedang mengakji efektivitas peraturan mengenai narkoba di Eropa dan Amerika Utara.

Namun ketika hendak terbang dari Kota Vancouver di Kanada ke Kota Denver, Khalil Eideh diberitahu bahwa penerbangannya telah dibatalkan oleh Amerika Serikat. Khalil dan anggota parlemen lainnya memiliki visa resmi untuk kunjungan ini, sehingga tidak jelas mengapa dia tidak diizinkan masuk ke sana.

Khalil yang beragama Islam ini masih berada di Kanada, dan akan kembali ke Australia dalam waktu dekat. Rekannya dari Partai Buruh Natalie Suleyman yang juga berada dalam rombongan yang sama, dan juga beragama Islam, mengatakan Khalil sangat kecewa.

"Sangat mengecewakan melihat rekan sendiri harus mengalami hal seperti ini," kata Suleyman yang berada di Denver ketika dihubungi oleh ABC. "Ini merupakan pengalaman mengejutkan."

Walau lahir di Lebanon, Eideh memiliki pertalian dengan Suriah, lewat surat yang ditulisnya kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad di tahun 2002, di mana dia mengatakan kemudian surat itu ditafisrkan keluar dari konteknya. President Amerika Serikat Donald Trump telah berusaha untuk melarang warga asal Suriah untuk memasuki Amerika Serikat.

Pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS Jaime Ruiz mengatakan hanya sejumlah kecil dari 1,2 juta yang masuk ke AS setiap harinya yang dilarang. "Penting untuk diketahui bahwa pengunjung yang sudah memiliki visa tidaklah menjamin akan bisa masuk ke Amerika Serikat," katanya.

"Visa mengizinkan seorang pengunjung mengetuk pintu, melakukan perjalanan ke pelabuhan masuk, bandara, atau perbataasan darat, dan kemudian meminta ijin kepada Dinas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan."

"Seluruh pengunjung harus memenuhi hukum yang mengijinkannya masuk."

Pemerintah Victoria telah mendesak Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia untuk meminta penjelasan kepada pihak berwenang AS mengapa Eideh tidak diijinkan masuk. Khalil Eideh adalah wakil ketua Dewan Legislatif dan sudah menjadi anggota parlemen sejak 2006.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/aggota-parlemen-australia-dilarang-masuk-ke-as/8753310
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement