REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Mantan model majalah Playboy Karen McDougal yang telah mengklaim bahwa dirinya memiliki hubungan gelap dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta maaf, Dalam sebuah wawancara, ia menyampaikan hal itu untuk Melania Trump.
McDougal mengakui bahwa ia pernah ditawarkan sejumlah uang oleh Trump saat keduanya pertama kali bertemu pada 2006. Ia mengaku menyesal untuk hal yang pernah dilakukannya itu.
"Saat saya melihat ke belakang, di mana saya tahu itu salah, saya menyesal, saya benar-benar minta maaf untuk itu,” ujar McDougal dilansir BBC, Jumat (23/3).
McDougan kemudian mengatakan bahwa ia pertama kali menceritakan kisah hidupnya yang berkaitan dengan Trump setelah menandatangani kesepakatan senilai 150 ribu dolar AS dengan sebuah koran tabloid National Enquirer pada 2016. Dari kesepakatan itu, ia menceritakan kisah hidupnya yang sebenarnya secara eksklusif.
Namun, wawancara ekskluif yang dilakukan kepadanya tersebut tidak pernah dipublikasikan. Dari sana, McDougal merasa ditipu karena tak dapat menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi terkait dengan hubungan gelap bersama Trump. Ia telah menuntut National Enquirer untuk mempubikasikan berita tersebut untuk membantu dirinya meluruskan situasi.
McDougal menjadi satu diantara tiga perempuan yang melaporkan tuduhan terkait pelecehan seksual maupun hubungan gelap dengan Trump. Selain dirinya, ada Stormy Daniels yang dikenal sebagai bintang film dewasa dan mengaku memiliki hubungan dengan Trump pada 2006 dan sempat berlanjut kembali pada 2011.
Dalam sebuah keterangan, Daniel mengaku menerima uang sebesar 130 ribu dolar AS oleh pengacara Trump. Uang itu dimaksudkan agar ia tetap bungkam menjelang pemilihan presiden di Negeri Paman Sam pada 2016.
Kemudian ada Summer Zervos, yng merupakan mantan kontestan The Apprentice. Ia mengklaim bahwa Trump telah melakukan penyerangan secara seksual terhadapnya di sebuah hotel di Beverly Hills pada 2007.
Trump telah menepis tuduhan tersebut. Ia mengatakan bahwa Zervos dan sejumlah perempuan yang mengklaim memiliki hubungan gelap dan mengalami kejahatan seksual karena dirinya adalah perempuan yang sakit dan didorong oleh ketenaran, uang, dan politik.
Zervos telah mengajukan gugatan hukum atas pencemaran nama baik terhadap Trump pada Januari 2017. Saat itu, pengacara Trump mengatakan sebagai presiden, kliennya tak dapat digugat atau dituntut hukuman.
Namun, seorang hakim di Pengadilan New York membatalkan keputusan itu. Ini mengartikan bahwa tuntutan Zervos tetap dilanjutkan.