Kamis 19 Apr 2018 08:21 WIB

Trump: AS Segera Hukum Rusia dengan Sanksi Baru

Menurut Trump, Rusia layak mendapatkannya.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS, Donald Trump
Foto: thedailybeast.com
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan pada Rabu malam (18/4), AS akan memberikan sanksi baru terhadap Pemerintah Rusia. Sanksi akan diberikan segera ketika Rusia memang sudah sangat layak mendapatkannya.

Trump menanggapi pertanyaan mengenai sanksi baru untuk Rusia saat melakukan konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Trump menegaskan kembali pernyataannya dengan mengatakan tidak ada yang lebih keras terhadap Rusia daripada dia.

"Kami menghadapi pertempuran yang sangat, sangat parah di Suriah baru-baru ini [Februari] antara pasukan kami dan pasukan Rusia dan itu sangat menyedihkan. Banyak orang tewas dalam pertempuran itu," kata Trump, seperti dilaporkan laman Fox News.

Trump berbicara mengenai sanksi ini setelah terjadi pertikaian antara Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow. Pertikaian ini dimulai pada Ahad (15/4), ketika Haley mengatakan kepada CBS News bahwa Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan mengumumkan sanksi baru yang ditujukan kepada perusahaan-perusahaan Rusia yang terkait dengan program senjata kimia Suriah pada Senin (16/4).

Tiga pejabat senior Pemerintah AS mengatakan kepada the Associated Press bahwa sanksi akan diumumkan pada Jumat (13/4) malam. Pada saat yang sama, pasukan AS, Prancis, dan Inggris melancarkan serangan rudal terhadap fasilitas senjata kimia Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun, sanksi tidak siap diumumkan pada waktunya sehingga ditunda.

Sebuah memorandum Dewan Keamanan Nasional yang dikirim pada Jumat (13/4) malam mengatakan, sanksi baru akan diumumkan segera, tetapi tidak menentukan tanggalnya. Selama 36 jam berikutnya, para pejabat mulai menyelidiki lebih dalam tentang sanksi yang diusulkan dan memutuskan untuk menunda, tetapi Haley tidak menyadari hal itu.

Setelah Haley memberikan pernyataan, Gedung Putih menginformasikan Kedutaan Besar Rusia bahwa tidak akan ada sanksi lagi, menurut sumber pemerintah yang mengatakan kepada Fox News.

Pada Senin (16/4), memo baru keluar dari Dewan Keamanan Nasional yang mengatakan bahwa sanksi tambahan sedang dipertimbangkan, tetapi belum ada keputusan yang dibuat.

Pada Selasa (17/4), Kudlow mengatakan kepada wartawan bahwa Haley telah mendahului pemerintah karena menyebut sanksi baru akan diumumkan. Menurut Kudlow, sanksi tambahan sedang dipertimbangkan, tetapi belum dilaksanakan. Ia menyebut Haley tengah kebingungan saat mengumumkan hal itu.

Haley kemudian mengeluarkan pernyataan singkat kepada Fox News, "Dengan segala hormat, saya tidak kebingungan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement