REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Pendiri WhatsApp Jan Koum tampaknya akan segera hengkang dari perusahaan yang ia dirikan sejak 2009 bersama Brian Acton. Keputusannya tersebut ditengarai karena ia tidak sepakat dengan strategi perusahaan induk WhatsApp, Facebook, soal WhatsApp dan upaya mereka menggunakan data pribadi pengguna WhatsApp serta melemahkan keamanannya.
"Sudah hampir satu dekade sejak Brian dan saya memulai WhatsApp, dan ini merupakan perjalanan yang luar biasa dengan beberapa orang terbaik. Tapi sudah waktunya bagi saya untuk melanjutkan," tulis Koum di Facebook.
Menurut laporan Washington Post, Selasa (1/5), Jan Koum bentrok dengan Facebook atas upaya raksasa media sosial itu untuk menggunakan data pribadi orang dan melemahkan enkripsi WhatsApp. Dia tidak memberikan tanggal kepergiannya dan tidak mengonfirmasi apakah dia akan bergabung dengan Acton yang telah meninggalkan WhatsApp pada bulan September untuk memulai sebuah yayasan.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengomentari status Koum, dengan mengatakan dia bersyukur atas apa yang telah Koum ajarkan tentang enkripsi dan kemampuannya untuk mengambil alih kekuasaan dari sistem terpusat dan mengembalikannya ke tangan orang lain. "Nilai-nilai itu akan selalu menjadi jantung dari WhatsApp," katanya menjanjikan.
Regulator Eropa ingin menghentikan atau membatasi rencana Facebook untuk menggunakan data pengguna WhatsApp, termasuk nomor telepon, untuk mengembangkan produk dan menargetkan iklan. WhatsApp telah menangguhkan rencana tersebut, tetapi pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya masih ingin bergerak maju.
Acton yang merupakan alumni Stanford University dan Koum imigran Ukraina mendirikan WhatsApp bersama pada 2009. Lalu Facebook membeli layanan perpesanan itu pada 2014 seharga 19 miliar dolar AS dalam bentuk tunai dan saham.
Faktor utama yang membuat WhatsApp populer adalah pesan terenkripsi yang disimpan di ponsel pengguna, bukan di perusahaan. Hal ini yang membuat privasi lebih terjaga.
Manajemen WhatsApp selalu menentang iklan. Pihaknya mengatakan mereka tidak ingin hanya menjadi kliring iklan lain, di mana tim teknik menghabiskan hari mereka melakukan penambangan data.