Jumat 04 May 2018 00:13 WIB

Guatemala Segera Resmikan Kedubes di Yerusalem

Bendera Guatemala telah berkibar di kedutaan sejak akhir April lalu.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Beberapa orang Israel di Menara Nabi Daud, Yerusalem, Palestina.
Foto: Oded Balilty/AP
Beberapa orang Israel di Menara Nabi Daud, Yerusalem, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Guatelama telah membuka kedutaan mereka di Yerusalem pada Senin (30/4). Bendera Guatemala juga telah berkibar di tempat tersebut, dilansir di Middle East Monitor, Kamis (3/5).

Kantor kedutaan tersebut akan secara resmi dibuka pada Rabu (16/5), dua hari setelah peresmian kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem. Terkait hal tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan rasa senangnya.

"Saya terharu melihat bendera Guatemala berkibar di Yerusalem sebelum pembukaan kedutaan besar pertengahan bulan ini," kata Netanyahu melalui akun Twitter @netanyahu, Rabu (2/5).

Sebelumnya, setelah mengumumkan Guatemala akan memindahkan negaranya ke Yerusalem, Presiden Guatemala Jimmy Morales mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Presiden AS Donald Trump. Ia mengatakan, hal berani yang dilakukan Trump dengan memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem adalah kebenaran.

Keputusan sejumlah negara memindahkan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem sempat menyulut kemarahan dari berbagai pihak. Hal tersebut diawali Trump yang menyatakan akan memindahkan kedutaan besar AS ke Yerusalem pada Desember tahun lalu. Saat ini, negara yang telah memutuskan memindahkan kedutaan besar mereka adalah Rumania, Republik Ceko, Paraguay, dan Honduras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement