Kamis 12 Apr 2018 03:17 WIB

Warga Sipil Tewas dalam Baku Tembak di Kashmir Selatan

Tentara India memburuk kelompok gerilyawan pro-kemerdekaan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Lembah Kashmir
Foto: WIKIPEDIA
Lembah Kashmir

REPUBLIKA.CO.ID, KASHMIR -- Empat warga sipil, termasuk seorang anak-anak, dan satu tentara India tewas akibat aksi kontak senjata yang terjadi di Khudwani, Kashmir selatan, pada Rabu (11/4). Peristiwa tersebut menyebabkan daerah Khudwani bergolak.

Menurut keterangan penduduk setempat, kontak senjata terjadi ketika tentara India memburu dan mengepung kelompok gerilyawan pro-kemerdekaan. Warga, yang mendukung keberadaan kelompok tersebut, kemudian mendatangi lokasi kejadian untuk membantu para gerilyawan melarikan diri.

Namun tentara India justru turut menyerang warga sipil di sana. "Pasukan India menembaki warga sipil dan menewaskan seorang remaja. Lebih banyak orang dari desa-desa tetangga keluar setelah berita tentang pembunuhan warga sipil menyebar. Pasukan menembaki orang-orang lagi dan puluhan warga sipil terluka," ungkap Dilshad Ahmad, seorang warga Khudwani, dikutip laman Anadolu.

Dalam peristiwa tersebut, seorang tentara India turut menjadi korban tewas. "Salah satu prajurit kami telah tewas dalam pertempuran senjata. Operasi ini dibatalkan. Kami tidak menemukan mayat milisi," kata juru bicara tentara India Kolonel Rajesh Kalia.

Kepolisian Khudwani telah mengonfirmasi tewasnya empat warga sipil akibat kejadian tersebut. "Empat warga sipil yang diidentifikasi sebagai Sarjeel Sheikh dari Khudwani, Bilal Ahmad dari Frisal, Faisal Ilahi dari Shopian, dan Aijaz Ahmad Palla dari Bijbehara yang terluka akibat baku tembak telah menyerah pada luka-lukanya," ungkap kepolisian Khudwani dalam sebuah pernyataan.

Kashmir merupakan sebuah wilayah di Himalaya dengan penduduk mayoritas Muslim yang dipersengketakan India dan Pakistan. Kedua negara telah terlibat tiga kali perang yakni pada tahun 1948, 1965, dan 1971, karena memperebutkan Kashmir.

Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan India guna meraih kemerdekaan. Kalaupun tidak berhasil merdeka, mereka ingin berpisah dari India dan bergabung dengan Pakistan. Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan telah tewas akibat konflik di Kashmir sejak 1989.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement