REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Polisi di Belanda merekrut tikus untuk mengendus kejahatan dan melakukan tugas forensik di balik gedung dengan jendela gelap. Tikus sengaja dikembangbiakkan untuk membantu investigasi polisi.
Tikus-tikus tersebut diberi nama seperti tokoh detektif dalam cerita fiktif seperti Derrick, Thomson dan Thompson, Magnum dan Poirot. "Sepanjang yang saya tahu kami yang pertama di dunia yang melatih tikus untuk digunakan dalam investigasi polisi," ujar kepala pusat inovasi polisi Belanda, Mark Wiebes dikutip Emirates247, Jumat (27/9).
Setiap tikus berharga hanya sekitar 10 euro atau sekitar Rp 143 ribu. Mereka dinilai bisa dilatih dalam mengidentifikasi bau dari narkoba hingga bubuk senjata. Sementara anjing pelacak berharga hingga puluhan ribu euro untuk pembelian dan pelatihan.
Pelatihan anjing juga butuh waktu hingga delapan bulan. Meski pun anjing yang selesai dilatih kemungkinan memiliki kemampuan yang lebih besar dari tikus. Tikus-tikus tersebut hidup di kandang di dalam gedung kecil sejak akhir 2011. Mereka ada di dalam satu gedung dengan anjing pelacak dan kuda polisi.
Tikus tersebut belajar dengan cepat dalam gelap. Mereka membutuhkan hampir 10-15 hari untuk membedakan bau. Polisi dalam proyek tersebut, Monique Hamerslag mengatakan tikus jantan lebih baik dalam pekerjaan detektif dibandingkan betina. "Semakin membosankan hidup tikus itu maka akan semakin baik. Ini pekerjaan detektif," ujar Hameslag.