Ahad 22 Feb 2015 17:44 WIB

Manusia Terancam Kelaparan pada 2050

Rep: C15/ Red: Ilham
Kelaparan dunia terbanyak di benua Afrika. Ilustrasi
Foto: politicalrogue.com
Kelaparan dunia terbanyak di benua Afrika. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- World Resources Institute (WRI) bekerjasama dengan Bank Dunia dan UNDP dan UNEP melaporkan pada 2050 Bumi akan mengalami krisis pangan. Krisis makanan ini dipicu ledakan penduduk yang mencapai 9,6 miliar. 

Direktur Teknis Laporan Peneliti, Princeton University, Tim Searchinger menyatakan, ledakan penduduk ini mengharuskan kita membutuhkan produksi makanan 60 persen lebih banyak dari produksi makanan kita saat ini.

"Isu pangan akan menjadi isu central pada periode 2015-2019," katanya, Ahad (22/2) seperti dikutip The Telegraph.

Melihat kondisi dunia saat ini, Tim mengatakan manusia perlu mengembangkan cara baru untuk berlatih pertanian dan berternak. Sebab, saat ini kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan hutan untuk memproduksi bahan mentah makanan. Isu konservasi air dan tanah menjadi salah satu  agenda besar dunia.

"Juga menurunkan emisi gas rumah kaca," tambah Tim.

Laporan WRI juga menekankan pentingnya mengurangi limbah makanan. Sebab, menurut catatan PBB, limbah total sebanyak sepertiga dari semua makanan yang kita hasilkan. Padahal, limbah tersebut bisa memasok makanan tambahan bagi 2 miliar orang.

Penyebab adanya krisis pangan juga disebabkan tidak adanya efisiensi panen dan kesalahan dalam produksi atau over produksi. Selain itu, masih terdapat kesenjangan pangan di berbagai daerah.

Peningkatan produksi pangan bisa dilakukan dengan cara seperti deforestasi atau membuat hutan baru, pupuk nitrogen pada lahan hidup, serta meningkatkan irigasi yang baik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement