Sabtu 28 Feb 2015 17:45 WIB

Wanita Muslim Ini Dicecar Kelompok Kanan Australia

Rep: C15/ Red: Didi Purwadi
Mariam Veiszadeh
Foto: News
Mariam Veiszadeh

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- #IStandWithMariam menjadi salah satu trending topic beberapa pekan. Hastag ini hadir menyusul kecaman terhadap seorang perempuan muslim di Australia.

Australia Defence League (ADL), kelompok sayap kanan Australia, menyerang Mariam Veiszadeh di media sosial. Mereka menyerang Mariam dengan mengeluarkan ribuan kata-kata kasar yang menyudutkan Mariam.

Hal ini dimulai setelah Mariam, seorang perempuan Muslim yang juga pengacara dari Islamophobia Register, mengunggah sebuah kaos bergambar bendera Australia bertuliskan 'If You don't love it, leave' yang dijual di toko Woolworths.

''Saya marah karena #WOOLWORTHS sepertinya menjual kaos dengan pesan berbau kebencian di toko-toko mereka,'' tulis Mariam.

Woolworths langsung menarik produk kaosnya tersebut. Tapi, kelompok kanan Australia justru mengecam Mariam.

Mariam menegaskan banyak ekstrimis kanan yang kerap mengkambinghitamkan Muslim Australia hanya karena mereka memakai hijab dan seorang muslim. Padahal, para perempuan Muslim ini sedang mengkampanyekan anti-islamophobia di Australia agar rasis dan kebencian terhadap Islam tak terus berlangsung.

Mariam berkeras untuk melawan kampanye intimidasi yang dilayangkan kepadanya. ''Jika tujuan mereka untuk membungkam saya, maka saya akan lakukan sebaliknya,'' ujar Mariam, seperti dikutip CNN, Sabtu (28/2).

Ia mengatakan di New South Wales saja tidak ada hukum yang mengakomodir kepentingan kaum Muslim. Padahal, pelecehan atas dasar agama kerap mereka terima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement