REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES - Sekelompok tim arkeolog Argentina menyelidiki serangkaian reruntuhan di hutan, dekat perbatasan Paraguay. Reruntuhan itu diyakini sebagai sarang rahasia Nazi.
Struktur batu itu kini tertutup oleh tanaman merambat yang tebal dan hanya dapat diakses dengan menggunakan parang untuk memotong semak liar. Dugaan bila itu merupakan sarang Nazi tampak dengan tersimpannya koin Jerman akhir 1930-an, porselen bertuliskan 'Made in Germany' dan simbol Nazi di dinding.
"Kita dapat menemukan penjelasan lain mengapa ada orang yang membangun struktur ini, ada usaha dan biaya besar, dalam sebuah situs yang pada saat itu benar-benar tidak dapat diakses, jauh dari masyarakat setempat, dengan bahan yang tidak khas dengan kawasan," ujar kepala tim, Daniel Schavelzon dikutip dari The Telegraph edisi Ahad (22/3).
Lelaki dari Universitas Buenos Aires itu menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menjelajahi situs di taman provinsi Teyu Cuare, Misiones, Argentina Utara. Legenda setempat mengatakan bahwa sebuah rumah di hutan menjadi tempat tinggal Martin Bormann yang hidup sendiri pada Mei 1945. Ia merupakan tangan kanan Hitler.
Namun, Schavelzon mengatakan tidak ada bukti yang mendukung cerita tersebut. Bangunan itu direncanakan sebagai tempat perlindungan para pemimpin Reich Ketiga yang butuh melarikan diri dari Jerman karena tugas yang dilakukannya.
"Ternyata, setengah jalan Perang Dunia kedua, Nazi memiliki proyek rahasia membangun tempat penampungan bagi para pemimpin top dalam hal kekalahan, situs tidak dapat diakses, di tengah-tengah gurun, di pegunungan, di tebing atau di tengah hutan seperti ini," lanjut dia.
Pada akhirnya, tempat persembunyian itu tidak diperlukan. Sebab, setelah jatuhnya rezim Nazi, pemimpin mereka disambut ke Argentina dan dibiarkan hidup secara bebas. Ribuan Nazi, fasis Kroasia Ustasha dan fasis Italia tiba dengan restu dari Presiden Juan Peron. Diperkirakan, sebanyak lima ribu Nazi hidup di Argentina.
Pada tahun 1960, Nazi Adolf Eichmann yang membantu mengatur Holocaust, ditangkap di Buenos Aires oleh tim komando Israel, diadili dan dieksekusi di Israel. Josef Mengele yang mendapat gelar 'Malaikat Maut' juga melarikan diri ke Argentina.
Para orang Jerman tersebut juga memberi dampak baik bagi Argentina. Alasannya, usai perang, mereka membantu pembangunan pabrik dan hal lain yang membantu kehidupan negara tersebut.