Senin 30 Mar 2015 14:59 WIB

Nikolas Anelka Sesalkan Meningkatnya Islamofobia di Prancis

Rep: C13/ Red: Erik Purnama Putra
Mantan pemain timnas Prancis, Nikolas Anelka.
Foto: AP Photo/Scott Heppell
Mantan pemain timnas Prancis, Nikolas Anelka.

REPUBLIKA.CO.ID, ALGIERS – Pemain timnas Prancis yang mempersembahkan trofi Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, Nicolas Anelka mengaku sangat menyesalkan islamofobia yang semakin meningkat di negaranya. Dia juga mengutuk diskriminasi yang dialami warga Afrika Utara yang terjadi di Prancis belakangan ini.

"Orang-orang Prancis yang memiliki latar belakang Afrika Utara mencoba untuk membuat hal-hal yang baik untuk mereka, tapi masyarakat Prancis selalu curiga. Ada banyak hambatan, "kata Anelka seperti dikutip On Islam.

Anelka mengungkapkan, salah satu contoh sikap diskriminasi Prancis terhadap umat Islam. Misalnya, jika seseorang mengirim data diri dengan nama Muslim, maka hal itu menjadi pertimbangan besar bagi masyarakat Prancis.

"Di Prancis yang Anda butuhkan adalah menyembunyikan nama dan wajah Anda dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan. Hal ini jelas tingkat diskriminasi yang tidak dapat diterima,” ungkap Anelka.

Situasi umat Muslim Prancis telah memburuk baru-baru ini. Situasi itu semakin buruk terutama setelah serangan Paris yang telah menewaskan 17 orang. Serangan lain di Kopenhagen juga telah menambahkan serangan anti-Muslim yang meningkat tajam di Eropa saat ini.

Menurut Prancis National Observatory Against Islamophobia, lebih dari 214 tindakan anti-Muslim terjadi di Prancis. Jumlah itu semakin meningkat setelah serangan Januari yang telah menggemparkan masyarakat dunia terutama umat Islam.

Mengenai agama yang dianutnya, Anelka mengaku dia telah memutuskan masuk agama Islam pada usia 16 tahun. "Saya sudah hidup dengan prinsip yang benar. Saya berpuasa selama bulan Ramadhan karena saya mengagumi orang-orang yang berpuasa di sekitar saya,” ujarnya.

Mantan pemain Chelsea itu melanjutkan, "Saya merasa ada hubungan dekat dengan Allah dan hidup saya tercerahkan. Saya punya keyakinan di dalam hati saya bahwa Islam adalah agama saya.”

 

C13

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement