Ahad 19 Apr 2015 16:45 WIB

Pusat Perkantoran Singapura Dorong Pertumbuhan di Asia Tenggara

Rep: c87/ Red: Bilal Ramadhan
Aktifitas wisatawan Indonesia di Singapura
Foto: Antarafoto
Aktifitas wisatawan Indonesia di Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Laporan Penelitian JLL menunjukkan Singapura banyak dipilih sebagai kantor pusat regional perusahaan global yang berusaha untuk membangun kehadiran di Asia Tenggara. Laporan JLL tersebut berjudul The Emerging Powerhouse Asia Tenggara: Apa artinya untuk Investor Real Estate.

Laporan tersebut akan dirilis setelah pelaksanaan World Economic Forum East Asia di Jakarta pada 19-21 April 2015. Laporan tersebut juga menyoroti bagaimana meningkatnya kelas menengah, urbanisasi dan biaya tenaga kerja yang kompetitif di Asia Tenggara akan menguntungkan pasar real estate Jakarta, Manila dan Bangkok.

Managing Director JLL Asia Tenggara Chris Menambang mengatakan, pasar kantor Singapura telah meluap selama tiga tahun terakhir, kelanjutan pertumbuhan regional telah mendorong perusahaan untuk membangun kehadiran di negara kota tersebut. Hal itu tercermin dalam permintaan yang kuat kita melihat untuk ruang kantor grade A, yang pada gilirannya menggerakkan konstruksi.

“Kekuatan permintaan penghuni, yang ada dan perkiraan, berarti kita melihat banyak minat investor pada aset kantor di Singapura, yang mengakibatkan penawaran kompetitif pada transaksi investasi,” kata Chris dalam siaran pers, Jumat (17/4).

Tahun ini menandai pembentukan Komunitas ASEAN Economic (AEC), pasar tunggal lebih dari 600 juta orang. Menurut laporan tersebut, blok ekonomi dan jumlah penduduk yang besar tersebut telah diterjemahkan menjadi peluang yang signifikan melalui peningkatan perdagangan antar dan intra-regional, pariwisata, jasa keuangan dan asuransi diperluas dan permintaan yang lebih tinggi untuk logistik.

Asia Tenggara, terutama Vietnam, Myanmar dan Thailand, telah menjabat sebagai alternatif biaya rendah ke China. Tambahan 8 juta orang per tahun akan membuat pedesaan untuk migrasi perkotaan di Asia Tenggara pada tahun 2020, membantu mendorong tingkat urbanisasi bagi daerah di atas 50 persen, dari 47 persen saat ini. Kelas menengah di kawasan ini diperkirakan akan tumbuh 70 juta pada tahun 2020.

Tren ini diperkirakan akan mengangkat permintaan untuk real estate, terutama untuk ruang ritel di Bangkok, kantor di Manila dan perumahan dan aset logistik di Jakarta. Laporan tersebut juga menunjukkan, konsumsi domestik meningkat di Indonesia seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang solid, meningkatnya urbanisasi dan tingkat kekayaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement