REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Sepp Blatter kembali terpilih menjadi presiden FIFA pada Jumat (29/5) kemarin dan berjanji akan mengembalikan reputasi FIFA.
Pejabat sepak bola dunia asal Swiss itu terpilih setelah rivalnya, Pangeran Ali bin al Hussein mengakui kekalahannya karena hanya memperoleh 73 suara dalam voting putaran pertama, sedangkan Blatter memperoleh 133 suara. Dengan begitu ia terpilih untuk yang kelima kalinya dengan masa jabatan empat tahun.
Sebelum menyatakan berjanji akan mengembalikan reputasi FIFA, Blatter memuji rival tunggalnya asal Yordania itu.
"Saya ingin memberikan pujian dan mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia kerajaan Pangeran Ali karena Pangeran Ali adalah pesaing, penantang dan dia telah memperoleh hasil yang sangat baik", kata pejabat berusia 79 tahun saat pidato kemenangannya, seperti dilansir Goal pada Jumat (29/5).
Selain itu ia juga berterima kasih kepada anggota FIFA untuk menerima dirinya selama empat tahun ke depan. Dan dia berjanji akan membawa FIFA kembali ke koridor sepak bola dunia.
Terkait dengan usianya yang sudah tidak muda lagi, ia mengaku dalam pidatonya bahwa untuk usia tidak masalah. Meskipun dia bukan orang yang sempurna tapi dia akan selalu berusaha untuk mengembalikan citra FIFA. Dan berjanji selalu berada di komando FIFA.
Permasalahan pelik yang kini menyerang FIFA sebenarnya sudah terjadi sejak 24 tahun yang lalu sejak tahun 1991, namun baru terungkap Rabu (27/5) kemarin setelah tertangkapnya beberapa elit FIFA di hotel mewah, Zurich Hotel. Hingga saat ini penyelidikan masih terus berlangsung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
