Jumat 05 Jun 2015 10:00 WIB

Seorang Pemuda Sikh Tewas Diterjang Peluru Polisi

Kaum Sikh. Ilustrasi
Foto: AP
Kaum Sikh. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Sebanyak satu orang tewas dan tiga orang warga minoritas Sikh cedera setelah polisi melepaskan tembakan ke arah mereka di Kashmir yang dikuasai India, Kamis (4/6).

Warga Sikh melancarkan protes terhadap pencabutan papan reklame yang menampilkan gambar tokoh separatis Sikh yang terbunuh, Jarnail Singh Bhindrawale. Pemuda Sikh, Jagjit Singh, tewas di Kota Jammu, ibu kota Musim Dingin Kashmir-India.

"Seorang pemuda Sikh tewas dan tiga lagi cedera hari ini dalam bentrokan dengan polisi di Permukiman Gadigarh, Daerah Rani Bagh di Kota Jammu. Ketiga orang yang terkena peluru sedang menjalani pengobatan di sini," kata seorang pejabat yang bertugas di Rumah Sakit Government Medical Gollege di Jammu.

Beberapa pejabat polisi mengatakan mereka melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata setelah pendemo Sikh yang marah melemparkan batu ke arah mereka dan menghalangi lalu lintas di satu jalan utama.

"Setelah pelemparan batu secara gencar oleh pemuda Sikh, kami melepaskan tembakan ke udara, gas air mata dan menggunakan pentungan untuk membubarkan mereka," kata seorang pejabat polisi.

Dia mengatakan dalam huru-hara itu, seorang pemuda tertembak di kepalanya dan meninggal di tempat. Protes dilancarkan di kota tersebut pada Rabu (3/6), ketika polisi menurunkan satu papan reklame yang menampilkan gambar Bhindrawale, ikon militansi antiIndia di negara bagian Punjab.

Papan besar itu didirikan kaum Sikh untuk memperingati hari kematiannya pada 6 Juni. Setelah pencabutan papan besar tersebut, seorang perwira muda polisi diduga ditikam oleh beberapa pemuda Sikh dalam protes.

"Semalam, setelah serangan terhadap perwira polisi, beberapa orang Sikh dibawa ke dalam tahanan dan pagi ini, orang Sikh turun ke jalan menuntut pembebasan mereka yang ditahan dan penskoran beberapa perwira polisi, selain meminta penyelenggaraan program ulang tahun untuk memperingati Bhindrawale," kata warga setempat Manoj Kumar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement